By: April cahaya |
"Takdir mengharuskanku membuat pilihan; lari atau jalani!. Ya, aku harus menjalaninya. Lari adalah pilihan bodoh yang akan menambah masalah baru. Pohon kehidupan akan semakin menjulang tinggi. Dahan-dahannya akan aku lewati meskipun sulit".
Namaku Della, teman-teman sering memanggilku Ello. Ntah dari mana nama itu mereka dapatkan. Aku berusaha enjoy saja, meskipun aku kurang suka dengan paggilan itu. Karena Dello itu nama cowok yang pernah berbagi rahim denganku. Ya, aku kembar. Tetapi, kembaranku itu lelaki. Sehingga orang-orang tidak percaya bahwa kami adalah kembar.
Selama 9 bulan aku dan Dello bersama dalam rahim mama. Selama 18 tahun pula kami hidup serumah. Setiap bermain kami selalu bersama, sekolah juga sama. Hingga pada akhirnya memasuki masa SMA Dello yang selalu rapi, smart dan menjadi idola para cewek-cewek di sekolah. Aku jg tak mau kalah dengan Dello. Tapi, sayangnya aku gagal menjadi feminim meskipun aku tetap berhijab. Aku malah ikut semua kegiatan Dello, dari basket, musik, sampai karatedo. Sampai teman-teman Dello mengusiku, bahwa jiwa kami tertukar.
Sampai pada akhirnya aku merasa aneh dengan diriku sendiri. Dengan perasaan yang aku sendiri merasa aneh. Aku Seperti orang bingung untuk mengartikan perasaanku. Hingga aku memberanikan diri untuk mendatangi seorang teman yang berprofesi psikolog. Aku menceritakan segala perasaan, keluh kesah yang aku alami. Aku ceritakan semuanya tentang perasaanku yang aneh sekali kujabarkan dengan logikaku sendiri. Perasaan yang suka terhadap sesama jenis. Perasaan yang menimbulkan cinta dengan sesama jenis. Perasaan itu mulai ada ketika sejak aku duduk di bangku SMP. Hingga akhirnya perasaan itu semakin kuat ketika aku memasuki SMA.
Setelah puas aku bercerita. Dan di depanku seorang psikolog yang setia mendengarkan ceritaku. Kemudian dia dengan hati-hati menanggapi semua curhatanku. Memberi masukan-masukan sampai ke motivasi.
Semua saran dan masukan dari temenku yang psikolog aku coba. Tetapi, hasilnya nihil. Meilianda teman sekelasku, yang sering di bully oleh teman-teman dan ketika di bully selalu membelanya. Mei, pula yang telah mencuri hatiku. Karena perasaan kasihan, sehingga perasaan itu menjadi bunga cinta di hatiku. Sudah kutepis jauh-jauh perasaan itu, tapi malah semakin menjadi.
Setelah 3 bulan, aku pun berdiskusi lagi oleh teman psikolog yang pernah aku datangi. Aku ceritakan tentang Mei dan perasaanku terhadapnya. Hingga akhirnya ia memvonisku "Same sex attraction."
Semenjak itu duniaku menjadi gelap. Hasil tes mengukur keperibadian itu ternyata juga benar. Karena sebelum ini, diam-diam aku pernah membeli buku tes keperibadian dan hasilnya menunjukan yang sama dengan apa yang diungkapkan psikolog itu. Dan otaku cenderung berfikir seperti anak laki-laki.
Aku mulai benci dengan diriku sendiri!!!. Meskipun dalam hati berharap semua akan baik-baik.
Dari sinilah kehidupan baruku bermula.
*Nantikan kisah selanjutnya
*TantanganODOP
*Nulis Cerbung
Huwaaa..bakal seru nih ada kisah "Same sex attraction." Ditunggu kelanjutannya mba.
BalasHapusWuiddiihhh... Kak wie kereennn... Aku bayanginnya artis Korea ahhh...
BalasHapusaku artis thailand. karena kebanyakan artis itu wkwkwk
HapusWah, warbiasah idenya. :D
BalasHapusWow ... spektakuler!
BalasHapusCemerlang ide mbk Dewi
Ditunggu kelanjutannya mbk Wie. Keren aku sama sekali gk bisa mengangkat kisah berat seperti ini
BalasHapusDitunggu kelanjutannya mbk Wie. Keren aku sama sekali gk bisa mengangkat kisah berat seperti ini
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusWah idenya berani mengangkat yg berat. Keren
BalasHapusMb Na, mas heru, April, mb ciani, cas, mb lal semoga bisa trsampaikan pesan dari cerbung ini.
BalasHapusBaru baca nih Mba. Seru kayaknya.
BalasHapusIh baru baca kak. Keren idenyaa... mantab bangettt
BalasHapus