Alter Ego episode 3 # Lubna Gadis Kecil

Kerja... Kerja... Kerja...
Begitulah rutinas seharian Rino. Urusan rumah bukan hal utama lagi baginya. Pergi pagi sebelum matahari terbit dan pulang setelah matahari jauh terbenam. 

Lubna anak semata wayangnya yang masih sekolah dasar merindukan kumpul bersama papa dan mamanya. Namun, rasanya itu sangat mahal. Bahkan saat akhir pekan juga papanya sering tidak ada di rumah. Selalu saja keluar dengan urusan kerja atau berjumpa client.

Semenjak saat itu juga Rino sering marah-marah. Dengan alasan capek. Tidak jarang pula ketika pulang dengan membawa beban kantor ke rumah dilampiaskan ke Fitri istrinya. Rumah baginya hanya tempat melampiaskan kemarahan dari tempat kerjanya.

****

Fitri selalu saja sabar menghadapi Rino yang berubah menjadi tempramen. Lubna semakin ketakutan jika mendengar ayahnya bersuara keras. Gadis kecil itu seakan trauma. Setelah menyaksikan diam-diam mamanya dipukul oleh papanya.

"Pa, kapan kita jalan-jalan? sebentar lagi sudah mau liburan. Papa kan sudah jarang ngajak Lubna jalan-jalan," Lubna memberanikan diri ketika melihat papanya di ruang tv.

Rino tidak begitu menghiraukan. Seakan tidak didengarnya kata-kata Lubna yang barusan.

"Pa, kapan kita jalan-jalan kayak dulu lagi?" Lubna merengek lagi. Rengekan khas anak kecil yang pengen bermanja dengan papanya.

"Kita tidak ada liburan. Papa sibuk di kantor!. Selama liburan kamu harus belajar, biar pandai. Biar ahli matematika!" Suara Rino sedikit tinggi. Lubna terkejut mendengar suara papanya.

Segera gadis kecil itu lari ke kamarnya. Matanya basah. Hatinya terasa kecewa. Sudah lama Lubna ingin sekali jalan-jalan bersama kedua orangtuanya. Seperti saat liburan sebelumnya. 

Namun kini semua berubah. Tidak seperti yang dulu-dulu. Rumah seakan menjadi neraka. Tidak ada tempat bermain dan bermanja. Tidak ada liburan ke luar kota.




Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »