Nikah Phobia




Wah...ngomongi nikah. Pasti yang lagi jomblo mendadak berbunga-bunga, tiba-tiba dag dig dug der.... (takut ditanya kapan nikah?). Ayo...ngaku...ayo...jangan mesam mesem sambil manggut-manggut.(tengok kaca mandangin ekspresi diri haha).

Tapi, tunggu dulu. Rasa yang berbunga-bunga itu seketika sirna dan nyali mendadak ciut tatkala dihadapkan pada realita sulitnya mencari yang pas, belum lagi rintangan orang tua. Ruwetnya adat dan syarat ini itu yang sering diajukan oleh pihak pasangan.

Tak jarang para jomblowan/jomblowati yang takut menikah. Kok bisa? masa ia sih? sumpeh loe? ya iyalah masak ya iya dong duren aja dibelah bukan dibedong. (Mulai alay).
Ternyata banyak alasan jomblowan dan jomblowati maupun ikhwan dan akhwat serta laki-laki dan perempuan yang phobia menikah.

Bukannya menikah itu, enak ya?kok harus phobia. Kenapa phobia?

1.Kagak Bebas Lagi
Nah, ternyata dibalik rindu ingin menikah terselip keresahan di hati. Keresahan yang sering timbul yaitu banyak yang beranggapan tidak bisa bebas lagi seperti masih menjomblo. Jadi, alasan ini biasanya banyak orang yang phobia untuk menikah.

2.Trauma
Banyak alasan jomblo takut menikah yaitu karena trauma masa lalu. Trauma karena sakit hati karena pernah diputusin pacar (nah lo makanya jangan pacaran selain mendekatkan maksiat ternyata bisa menyebabkan trauma), trauma karena janji manis ingin dinikahi sudah nunggu sampai tahunan akhirnya si doi nikah dengan yang lain (jadi korban pemberi harapan palsu).

3. Tanggung Jawab Keluarga
Ini alasan klasik yang sering terdengar ketika ditanya kapan mau menikah?. Banyak yang beralasan masih punya tanggung jawab keluarga, adik-adik masih sekolah dan masih banyak lagi. Dalam pernikahan bukan sekedar menyatukan dua hati semata , tetapi menyatukan dua keluarga. Jadi, ketika kau menikahiku harus siap menerima keluargaku begitu sebaliknya (ia aku Dan kamu menjadi kita eaaaa).

4. Belum Mapan
Jombloers yang takut menikah juga banyak yang beralasan belum mapan. Mapan yang bagaimana? banyak yang menilai mapan itu di ukur dari segi finansial. Padahal bukankah Allah telah berjanji menikah itu menambah rezeki.

“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan mengayakan mereka dengan karunia-Nya. Allah Maha luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.” Q.S An-Nur:32)

Jika ragu dengan janji Allah. Bisa jadi karena keraguan itu yang menyebabkan Allah marah pada kita sehingga bisa jadi lambatnya jodoh kita karena keragu-raguan kita terhadap pemberi rezeki kita dan pemilik kehidupan kita.

5. Bukan Tipeku
Jomblowers yang belum menikah pasti pernah ketika taaruf atau ketika diperkenalkan dengan calon istri atau suami merasa ih...ini mah bukan tipeku. Misal saat kenalan cowo atau cewe kurang cantik, kurang tinggi, nggak sederajat pendidikannya atau hanya pekerja yang biasa-biasa saja. Nah, dari sini tipe jomblowers yang suka memilih dengan tipe yang perfect atau sempurna, maka hal yang seperti yang akan menyebatkan nikah phobia. Ketahuilah manusia itu tidak ada yang sempurna.

6.Kagak Pede
Banyak laki-laki, perempuan,ikhwan, akhwat yang mengalami nikah phobia karena alasan kagak pede. Misal ada yang mengajak nikah tetapi selisih usia mereka jauh kira-kira 10 tahun. Nah, ketidak pedean itu timbul, masak sih aku nikah dengan yang lebih mudah 10tahun atau masak sih aku nikah dengan cewe yang lebih tua dari aku 10tahun. Padahal, dirukun nikah tidak pernah mematokan umur berapa untuk menikah tetapi yang lebih di tekankan menikah itu dapat dilakukan ketika sudah baligh. Ada  juga yang nggak pede karena pendidikan calonnya lebih tinggi dari si dia. Yang seperti ini banyak terjadi ketika si wanita pendidikannya lebih tinggi dari si lelaki. Banyak para lelaki yang merasa nggak pede untuk melamar atau mengkhitbah si wanita. Perlu diketahui untuk para lelaki, jangan pernah takut untuk melamar wanita yang lebih tingkat pendidikannya. Karena wanita kelak akan menjadi guru dalam rumah tanggamu. Dan pendidikan wanita itu tidak akan menjatuhkan posisimu sebagai kepala keluarga. Tetap, ridho istri ada pada suami, surga istri ada pada suami.








Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

12 Comments

  1. ayoo yang jomblo smakin baca artikel ini semakin pd deh! semangkaaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Insya Allah semangka menanti waktu yg tepat dan terbaik menurut Allah

      Hapus
  2. Betul.. betul..betul... nikah? Pede aja lagi... Karena menikah bukanlah menyelesaikan masalah kejomloanmu.. tapi membuka diri pada masalah baru untuk menaikkan derajat keimananmu...

    BalasHapus
  3. Aku msh di no 3 kak Dew.
    Nunggu adikku lulus dulu..
    Sm nunggu si jodoh dateng..😭
    (Hai jodoh, udah sampe mn otw nya?)

    BalasHapus
  4. Hi jodoh disini separuh agamamu 😀

    BalasHapus
  5. Hi jodoh disini separuh agamamu 😀

    BalasHapus
  6. Penulisnya trauma juga ngga ? kenapa belum nikah ? hihi bercanda Teh Dew.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak trauma aa...sudah ikhtiar dan usaha tinggal nunggu hasilnya heheh

      Hapus
  7. kkkkkkkk
    yg jomblo merapat... sippppp
    kunbal
    di www.tuliskata.tk ....mari saling menyapa

    BalasHapus