Merawat Ingatan Tentangmu

Pixabay

Tepat pukul 0:01 dini hari aku mengetikkan huruf pertama pada tulisan ini. Setelah sebelumnya aku gemetar dan menangis atas kabar duka akan dirimu. Dan tulisan ini ada gara-gara dirimu. Meskipun aku tau kamu tidak akan membacanya mba.

Perkenalan kita memang singkat. Karena ODOP juga kita bisa kenal. Dan kita di tempatkan di grup Konstantinopel. Dari sana kedekatan kita berlanjut. Meskipun hanya sebatas dunia maya. Tapi, obrolan kita setiap harinya lebih dari pada orang yang ketemu di dunia nyata.

Hari ini aku memang tidak banyak membuka grup. Ba'da magrib baru aku membuka grup kesayangan kita. Grup di dalamnya banyak canda tawa kita tanpa ada rasa menyakiti. Grup yang di dalamnya kita suka banget berbagi ilmu. Tapi, hari ini grup itu berubah dingin. Di sana ada kabar duka. Duka itu dialamatkan pada dirimu Mba Prajna. Lantas aku mengecek media sosialmu. Di sana sudah banyak sekali ucapan bela sungkawa. Innalillahi wa innailaihi rajiun. Begitu ucapannya.

Tanpa menunggu perintah butiran jernih mengaliri pipiku lantas jatuh ke bumi. Badanku gemetar, tidak percaya kalau itu kamu yang telah tiada. Allah... Kupejam mata. Mengingat obrolan-obrolan kita. Teringat kata-kata semangat yang pernah kamu ucapkan. Teringat ucapanmu ketika kita saling cerita pengalaman "Kamu hebat, Mba." Sebenarnya kamulah yang hebat, Mba Prajna.

Banyak kebaikan yang pernah kamu bagi. Hingga tak kuasa jari menyebutkan satu persatu.

Merawat Ingatan
Juni baru saja mendarat
Meskipun belum sempurna
Hari ini juga tidak ada hujan yang jatuh
Tapi, ada air mata yang menderas
menyentuh pipi lalu turun ke bumi

Berita lelayu tiba
Berita duka akan dirimu
Menghiasi sosial media
Bahkan grup yang di dalamnya ada kita berdua

Aku ingin merawat ingatan tentang kita
Tapi aku benci keterikatan dan kehilangan
Apa aku salah? rasanya tidak kan?
Tapi aku tidak punya pilihan
Aku harus damai dengan keterikatan dan kehilangan
Karena Tuhan yang menciptakan keduanya
Sehingga keduanya ada

Pertemuan kita bukan tanpa maksud
Baik tersirat maupun tersurat
Tapi, hari ini aku paham maksud Tuhan
Dari dirimu aku mendapat banyak hal
Kebaikan, kesenangan meskipun dalam obrolan

Mba Nyit, Selamat jalan dikeabadian
Semoga Husnul khatimah
Semoga Allah menjamu dengan sebaik-baik jamuan. aamiin

Semoga kita bertemu kembali di tempat terbaiknya Allah. Di mana tidak ada kesedihan dan perpisahan. Al-fatihah buat Mba Prajna.

Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

4 Comments

  1. Tambah deres ngalirnya hujan lebat menyertai��������

    BalasHapus
    Balasan
    1. Masih ngga percaya.😭

      Semoga husnul khatimah.

      Hapus
  2. Saya kenal beliau di grup OTM. Orangnya giat. Tugas-tugas segera kelar. Luar biasa. Tulisannya juga ada yg baru tembus media. 😢
    Qadarullah, sosoknya sudah tiada. 😭

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga segala kebaikan dan tulisannya menjadi pemberat timbangan amalnya. Aamiin

      Hapus