Gambar by google |
"Bila bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah.”[Imam Al Ghazali]
One day one post (ODOP) pertama kali tahu odop dari Aisy lastaty (Desi) teman saya yang sudah masuk di odop batch pertama. Nah, dari situ sih sebenernya aku sudah mulai tertarik walaupun saat itu aku sendiri belum tahu bagaimana sistem penulisan di odop. Terus tanya-tanya ke Desi ternyata pendaftran pertama sudah full. Di hari selanjutnya aku ketemu blog bang Syaiha yang katanya ketuanya odop. Ku baca setiap tulisannya, kutelusuri setiap simpang dan ruang blog bang Syaiha. Hingga akhirnya ketemu pengumuman akan ada batch ke 2. Tetapi, waktu itu belum sempat baca isinya, hingga akhirnya Encas membagikan postingan bang Syaiha dan mentag nama ku (maaci ya Cas) dan aku pun mendafar sesuai petunjuk yang ditulis dalam blog bang Syaiha.
Tanpa Pikir Panjang X Lebar
Saat aku baca segala persyaratan untuk bisa mendaftar langsung saja tanpa pikir panjang x lebar aku mengirim pesan via whatsapp kepada bunda Maya yang di tunjuk bang Syaiha sebagai admin. Dan bunda Maya juga meresponnya sanggat cepat hingga akhirny aku di jebloskan kedalam grup whatsapp yang isi nya orang yang semangat untuk menulis. Di dalam grup semakin memancing gairah untuk menulis. Benar kata bang Syaiha dalam tulisan di blognya "Agar tetap semangat menulis, carilah/bergabunglah dengan orang-orang yang punya hobi yang sama." Kesempatan yang baik jangan dipikir lama-lama. Karena kebaikan itu harus disegerakan.
Menulis Menandakan Kita Masih Hidup!!!
Kalau ditanya mengapa saya harus ikut one day one post (ODOP)?
“Jika masih ada tulisan yang mampu kita bagikan kepada orang lain dan tulisan itu bermanfaat bagi pembacanyaaa itu menandakan kita masih hidup.
Meskipun nantinya kita telah tiada tapi nama dan tulisan kita masih hidup
di hati
para pembaca”.
Karena, ketika saya menceburi diri untuk memaksakan menulis adalah untuk menyebar kebaikan. Menyebar kebaikan dalam bentuk tulisan, tulisan yang bermanfaat untuk orang banyak. Sedangkan ilmu Allah yang sangat luas ini harus ditulis karena tulisan merupakan pengikat yang sangat kokoh.
Malaysia, 1 maret 2016
ODOP # 1
Wowwww. Keren deh teh dew ini yang aku tunggu.
BalasHapusTerimakasih aa gilang...
HapusNnti aku main ke rumah aa gilang ya
Karena, ketika saya menceburi diri untuk memaksakan menulis adalah untuk menyebar kebaikan.
BalasHapusSetuju mba.. ^^
Yuk tetap menebar kebaikan lewat tulisan. Trimksi bunda.
HapusNanti Awie berkunjung krumah bunda. Tinggalkan alamtnya Ya 😀
Menulis Menandakan Kita Masih Hidup, Nice mba Dewi :)
BalasHapusTerimakash Mba khikma jangan lupa Tinggalkan alamt blog nya Ya 😀
HapusTerimakash Mba khikma jangan lupa Tinggalkan alamt blog nya Ya 😀
HapusKarena, ketika saya menceburi diri untuk memaksakan menulis adalah untuk menyebar kebaikan.
BalasHapusSetuju mba.. ^^
Meskipun nantinya kita telahntiada, tapi nama dan tulisan kita masih hidup di hati pambaca. Ih jadi semangat bikin tulisan yang memberikan semangat dan kebaikan untuk para penbaca. Bagusss mba dewi.
BalasHapusTrimakasih mba vinny sudah mampir Di blog saya semoga kita bisa saling mnyemngati Ya
HapusJangan lupa Tinggalkan alamt blogny utk Di kunjungi
Trimakasih mba vinny sudah mampir Di blog saya semoga kita bisa saling mnyemngati Ya
HapusJangan lupa Tinggalkan alamt blogny utk Di kunjungi