Belajar Dari Koko Ferdie: Jika Mati Mau Dikenang Sebagai Apa?

Novel karya koko ferdie 

Beberapa hari lalu timeline Facebookku diramaikan status yang isinya berbela sungkawa atas meninggalnya Koko Ferdi. Yang menulis status itu rata-rata teman-teman penulis dan blogger. Lantas keingin tahuanku timbul. Akhirnya aku cara dalam daftar pencarian di facebook dengan kata kunci Koko Ferdi. Ternyata Koko Ferdi adalah seorang penulis yang aktif menulis di blog, cerpen-cerpennya sudah seringkali nongkrong di halaman majalah bahkan sudah menelurkan beberapa buku.

Luar biasa. Bearti aku yang terlambat mengenal sosoknya. Karena saat ia telah menemui sang pencipta baru aku tau namanya. Tapi, aku berpikir lagi. Tidak ada yang terlambat. Aku masih bisa membaca tulisan-tulisannya melalui blog pribadinya, melalui bukunya yang bisa jadi ia akan tetap hidup di hati pembacanya. Ya... aku belum terlambat mengenalnya. Aku masih punya kesempatan untuk mengenalnya melalui tulisan-tulisannya.

Setelah aku membaca beberapa tulisan di blog Koko Ferdie. Pikiranku melayang jauh. Andai saja Allah menghendakiku di detik ini untuk segera menghadapnya aku akan di kenang sebagai apa oleh teman-temanku, keluargaku, sahabatku?. Tiba-tiba hatiku gerimis.  Ketika mengingat semua itu. Mampukah tulisan-tulisanku yang pernah aku tulis menjadi pemberat amal timbangan kebaikanku?. Apakah tulisanku sudah mampu membari manfaat kepada pembaca?. Apakah aku akan tetap hidup di dalam hati pembaca yang sengaja atau tidak telah menikmati rangkaian huruf yang aku ciptakan?. Aku tidak bisa menerka-nerka jawabannya.

Yang bisa aku lakukan semoga niat serta tulisan yang telah aku goreskan membawa manfaat dan kabaikan untuk diriku dan orang yang membacanya. Agar jika hari penghisaban tiba setiap huruf yang aku tulisakan menjadi pembarat amalan timbangan kebaikanku kelak. Aamiin

Author : Dewie dean

Bagikan

Artikel Terkait