Merah Putih yang Layu Kibarnya



Hai... Kawan aku ingin bercerita. Tentang merah putih yang layu kibarnya. Merah putih kebanggaan kita semua. Jika kamu enggan beranjak dari tempatmu, tidak mengapa, aku yang akan ke tempatmu. Kita bisa bercerita di serambi rumahmu atau bercerita di bawah pohon rambutan yang pentil buahnya sedang lebat-lebatnya. 

Kita tengadahkan wajah ke langit luas yang cerah, langitnya biru, awannya putih. Langit yang kita lihat sama. Tanah yang kita pijak juga sama. Kita berada di satu kepemimpinan yang sama. Apa lantas pikiran kita sama?. Apakah kita sama berpikir tentang tanah yang subur, sumber daya alam melimpah. Tetapi, masih banyak baju lusuh yang dikenakan warganya. Berpikir tentang rumah mewah, kendaraan mewah. Tetapi di kanan kiri masih ada orang-orang yang tidak punya rumah. 

Negeri ini terlalu kaya. Tetapi, kekayaan yang melimpah seakan bualan belaka.Tanah kita tanah surga, katanya. Tetapi warga negera masih menyewa di tanah ibu pertiwinya. Negeri yang bahasanya dijunjung tinggi dengan kesopanan. Tetapi, soal antrian masih sering dipertanyakan orang. Bahkan ada yang mengatakan orang Indonesia tak punya aturan.

Merah putih kini seakan layu kibarnya. Merah lambang berani sekarang tak lagi berani. Putih berlambang suci, sudah banyak ternodai. Ingin berkibar gagah. Tapi tak punya daya upaya. Pekik merdeka tetapi rakyat banyak yang merana untuk makan sahari sekali masih banyak yang payah. Merdeka hanya sebuah kata. Bukan merdeka sesungguhnya. Karena negeri ini sedang di jajah namun para petinggi negara, kita sebagai rakyat tidak sadar dan pura-pura tidak tahu kalau sedang dijajah.

Merah putih pun layu kibarnya. Dulu macan yang disegani banyak negara. Kini macan juga tapi hilang taringnya. Sana sini cari pinjaman, sana sini cari hutangan. Aset negara dijual dengan harga rombengan. Semata-mata untuk menggendutkan kantong penguasa.

Merah putih pun layu kibarnya. Bukan karena tidak bisa berkibar karena angin yang berhembus. Tetapi, angin yang mengibarkan membawa beban hutang yang membuat berat untuk berkibar dengan bebas.



Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

2 Comments