Habibie Mengajarkan Cinta Kepada Pasangan Dan Cinta Kepada Tuhan



" Tak perlu yang seseorang yang sempurna, cukup temukan orang yang selalu membuatmu bahagia dan membuat berarti lebih dari siapapun"
Romantisme Habibie dan Ainun menjadi inspirasi banyak pasangan. Pasangan yang saling mencintai satu sama lain. Janji sehidup semati sepertinya telah diikrarkan di hari masing-masing. Semua tergambar ketika Bu Ainun meninggal dunia. Rasa kehilangan tergambar di wajahnya. Sangat jelas dan nyata. 

Ketika Bu Ainun telah kembali kepada Illahi Rabbi. Pak Habibie kehilangan setangah nyawanya. Hingga dirinya rapuh. Bahkan terpuruk, untuk bangkitpun begitu penuh perjuangan. Bahkan hingga linglung akhirnya dokter yang merawat Pak Habibie menyarankan therapy menulis untuk kesembuhannya. Untuk mengurangi kerinduan terhadap Bu Ainun. Meskipun rindu itu tidak pernah berkurang. 

Hingga kisah setia ini dijadikan novel dan diangkat ke layar lebar. Film yang penuh inspirasi. Sehingga menjadikan Pak Habibie ikon lelaki setia yang kepada pasangan.

“Jika Allah memanggilku dan bertanya padaku, wahai Habibie pilihlah salah satu dari pilihan ini. Mana yang kau pilih antara Ilmu pengetahuan dan tekhnologi (iptek) atau iman dan takwa (Imtak)"

Tidak soal kesetiaan saja. Tetapi, urusan agama Pak Habibie jangan diragukan lagi. Di tengah kesibukannya sebagi teknokrat yang agendanya luar biasa Pak Habibie tidak pernah meninggalkan sholat. Setiap harinya menyediakan waktu untuk membaca alquran. Bahkan jika harus memilih antara ilmu agama dan ilmu pengetahuan Pak Habibie dengan tegas memilih ilmu agama. 

Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »