Memaknai Kehilangan


Kamu tahu defenisi hilang atau kehilangan? Hilang atau kehilangan adalah ketika suatu hal entah itu orang atau barang yang terlepas dari kita, meninggalkan kita dan tidak akan pernah kembali. Tidak akan pernah terlihat lagi. Tidak pernah akan bisa kita sapa lagi, tidak bisa kita mainkan lagi. Bahkan makna kehilangan bisa luas dari itu. 

Kamu pernah merasakan kehilangan? Atau pernah ditinggalkan orang yang kamu cintai? Setelah sekian tahun bersama.Rasanya pasti nyesek banget. Pernah kah ditinggalkan karena kematian?. Rasanya pasti meyakitkan. Ketika rindu tidak dapat digapai. Pasti ada perasaan marah, sedih, ingin menangis. Tapi luapan perasaan itu hanya bisa disampaikan, bisa dipeluk lewat doa-doa. 

Menangis saat mengenang kehilangan rasanya hanya sia-sia. Ia tidak akan pernah kembali. Tapi, ketika menangis bisa jadi memberikan sedikit keringanan dan kelegaan pada beban yang sedang ditanggung. Tapi, sedih berterus-terusan bukanlah jalan terbaik meratapi kehalangan. Kamu harus maju. Untuk maju tidak boleh berlarutan dalam kesedihan. Dengan langkah kecil dan tertih dan usap air mata melangkahlah. Karena maju itu dimulai dengan langkah walau sekecil apapun itu. Bukan terpuruk berlama-lama. 

"Hidup adalah  rangkaian pengalaman tentang kehilangan" [Eloy Zaluku] 

Tidak ada yang abadi di dunia ini. Pasti ada saja peristiwa kehilangan yang kita alami. Entah kehilangan untuk selamanya atau sementara. 

Seperti halnya ramadhan yang kita lalui sekarang ini. Tepat hari ini ramadhan sudah berjalan 6 hari lamanya. Bearti sudah berlalu selama seminggu. Bearti kita juga sudah kehilangan enam hari yang berharga. Selama enam hari ini apakah kita sudah benar-benar membuat ramadhan begitu spesial? Atau hanya sekedar ritual puasa. Setiap hari yang dilalui masih sama. Tidak ada beda dengan bulan atau hari biasanya. Kitab-kitab yang berdebu masih jadi penghias lemari. Sholat lima waktu masih bolong-bolong bagai gigi nenek sudah tua. Atau masih berbuat maksiat. Sungguh ketika enam hari ramadhan berlalu kita sudah menyia-nyiakan dan kehilangan waktu yang berharga. Semua itu tidak akan kembali dengan mudah. 

Mungkin ramadhan akan kembali tahun depan. Apakah pasti usia kita sampai tahun depan? Tidak ada yang menjamin semua ini. Bisa jadi sedetik atau semenit dan sejam kemudian kita sudah kehilangan jatah usia kita. Allah sudah mencabut nyawa kita. Kepulangan yang amat rugi bagi kita. Ketika kehilangan jatah usia tapi amalan tidak bertambah bahkan semakin terpuruk. 

Jadi sebelum kita kehilangan apa yang kita cintai. Orang-orang yang bearti dalam hidup kita. Sebelum kehilangan nyawa yang lepas dari raga. Tetap lah menjadi sosok yang manis dan baik. Berikanlah kesan terbaik sebelum kehilangan menghampiri. 

#day6
#ramadhanberkisah
#penajuara 
#hilang 

Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »