Mbolang Di Tanah Pasundan



Seharian ini di kerjaan, saya mengerjakan beberapa proyek. Jadi tidak teringat ada tugas dari Tim Pena Juara untuk menulis dengan keyword yang diberikan adalah "Bocah." Sepulang kerja, berbuka puasa dan melaksanakan sholat magrib saya kepikiran mau nulis apa tentang bocah. Mata juga mulai 5 watt. Rasa letih seharian bekerja masih setia bertengger di sendi dan otot. Tapi harus tetap nulis. Akhirnya kali ini saya mau cerita pengalaman saya saat mbolang di bumi pasundan. 

Sebenarnya cerita ini sudah cukp basi dan absurd. Karena sudah setahun lamanya. Tapi ngga apa juga lah ya. Siapa tau ada yang ingin membacanya. Ceritanya di mulai dari sini.

*** 
Saya itu suka banget yang namanya jalan-jalan. Setiap libur kerja pasti saya jalan-jalan. Entah itu sekedar nonton bioskop atau pun ke tempat-tempat yang nyaman dan menyenangkan. Pastinya sesuai budgdet di kantong. 

Waktu itu tengah malam saya iseng-iseng membuka halaman pencarian tiket murah. Eh qodarullah ditunjukkan tiket ke Bandung dengan harga super murah. Saat itu harga tiket pesawat dari Malaysia ke Bandung ngga sampai 100 ribu. Tanpa pikir panjang saya booking saja. Pergi ataupun nantinya ngga jadi pergi soa belakangan. Yang pentiket sudah ada ditangan. 

Sudah menjelang hari yang ditentukan. Saya mendapat email balasan dari boss. Intinya boss megijinkan saya untuk berlibur ke Indonesia. Hati saya tentunya berbunga-bunga kayak julukan tanah pasundan. Alhamdulillah saya langsung packing seadanya membawa backpack 45L dan besoknya langsung ke Airport. Ternyata penerbangan dicancel dan saya harus ngemper di Bandara KLIA 2. Saya bagaikan bocah ilang. Ngemper di sudut-sudut ruangan di Bandara. Tapi ini sudah biasa. 

Penerbangan jam 6 pagi waktu malaysia dan sampai ke Bandung sekitar jam 9 pagi Indonesia. Penumpang dalam peswat kebanyakan para touris asing. Mereka ingin melihat Indoneaia secara dekat dan melihat gadis-gadis kota kembang. Hehe 

Kota kembang memang punya ke indahan yang menakjubkan. Dari warganya yang ramah tamah, para gadis-gadisnya yang cantik jelita sampai destinasi wisatanya juga tidak ketinggalan. 

Kembali ke laptop. Sampai di Bandara Bandung saya duduk di pojokan ruang tunggu. Menepikan barang bawaan dan menghilangka. jetlag. Lagi-lagi saya persis bocah ilang. Karena kartu saya tidak bisa konek wifi. Beberapa kali temen  Saya ditelphone juga tidak aktif. Saya geret tas ke sana kemari. Ntah apa yang dibenak orang-orang saat itu ketika saya ke hulu dan ke hilir sambil menggeret tas. Saya tidak peduli. Bodo amat. Hihi 

Suda hampir sejam menunggu. Teman saya yang akan mengantarkan saya ke penginapan backpacker akhirnya datang. Langsung tanpa menunggu lama ia membawkaan tasku dan kami menuju pasir kaliki bawah. Sampai di penginapan saya hanya meletakkan tas dan saya lanjut ke beberapa destinasi wisata yang ada di Bandung. Saya menjelajah Lodge Maribaya yang begitu indah dengan hutan pinusnya. Setelah itu perjalanan dilanjutkan menuju Tangkuban perahu. Lalu ke Farm House saya sedikit lama karena hujan. Setelah dari Farm House saya menuju ke warung surabi imut. Dengan menikmati udara dingin kota Bandung pas banget menikmati surabi imut. 

Sampai ke penginapan hari sudah malam. Badan juga sudah cukup letih. Tapi hati ingin menikmati kota Bandung saat malam hari. Saya pun keluar mencari makan sambil cuci mata. Saya menyusuri jalanan pasir kaliki. Memasuki satu dua warung bakso. Pengunjungnya ramai sekali. Dan untuk makan di sana pun saya urungkan. Saya berjalan terus entah sudsh berapa jauh. Akhirnya saya makan bakso di warung tenda pinggir jalan. 

Bersambung kapan-kapan....  

#day9 
#penajuara
#ramadhanberkisah 
#bocah 

Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »