Blog Tour Dan Give Away Buku Kumpulan Cerpen Nostalgia Biru


Hallo semua!  Selamat datang di "blog tour dan give away buku nostalgia biru." Kali ini saya diberi kepercayaan kepada teman-teman Komunitas one day one post dan penerbit embrio publisher untuk membuat blog tour dan give away buku nostalgia biru. Buku nostalgia biru ini berisi 12 cerpen dari 12 orang penulis yang tergabung dalam komunitas menulis one day one post. Kali ini blog tour diadakan dari tanggal 12 februari - 17 februari. Yuk... Ikutan blog tournya dan kalian punya kesempatan untuk memiliki satu buku Nostalgia Biru gratis.  

Sebelum bagi-bagi buku simak dulu review Nostalgia Biru.  

Judul buku     : Nostalgia Biru
Penulis          : Anggota komunitas one day one post 
Penerbit.        : Embrio Publisher 
Tebal buku    : 176 halaman
Cetakan         : I (Pertama) 


Kegelapan yang membekap desa, mendadak pecah oleh sebuah cahaya benderang di langit sisi utara. Letaknya berada tepat di atas kubah langgar. Ekor sinarnya memanjang sekitar sepuluh depa orang dewasa. Ia muncul menjelang suara panggilan sembahyang para penganut 
ajaran Kanjeng Rasul dilantun-langitkan. Ketika itu, kokok ayam belum terdengar satu pun (Memoar Kubah Langgar-Hal 3) 

Saat pertama kali membaca judul cerita Memoar Kubah Langgar yang ditulis oleh Heru Sang Amuwarbhumi, saya sudah sangat tertarik. Cerita pertemuan Sundari dengan Sahid saat warga kampung sedang ribut karena kemunculan lintang kemukus di atas kubah langgar. Sahid laki-laki yang pernah membuat Sundari linglung. Karena kepergian Sahid ke Jombang untuk menuntut ilmu agama. Lama Sundari menanti, namun Sahid tidak pernah memberi kabar. Usia terus melaju. Wanita desa dengan umur 20an saat itu sudah dianggap perawan tua. Akhirnya Sundari menikah dengan Tedjo. Sejak itu lah hidup Sundari menjadi kelam. 

Cerita memoar kubah langgar mengambil latar peristiwa yang membangkitkan ingatan saat beberapa puluhan tahun lalu. Cerita tentang pembantaian partai terlarang yang pernah menjadi musuh bagi bangsa Indonesia. Cerita yang mengalir disajikan dengan begitu apik. Cerita yang membuat darah berdesir ngeri membayankan pembantaian yang dilakukan masyarakat kepada simpatisan partai berlambang palu arit. 

Harus saya akui cerpen ini membuat saya geleng kepala. Karena penulis mampu menceritakan latar sejarah dengan begitu baik dan mengalir. Dengan gaya bahasa yang sederhana tetapi mampu menyampaikan pesan yang ada di dalamnya. 

Cerpen " Pertemuan - Pertemuan Di Suatu Malam" yang ditulis oleh Wiwid Nurwidayati mencaritakan tentang pertemuan yang begitu aneh.  Tokoh Mansyur yang tiba-tiba berubah semenjak mendapatkan surat tak bertuan. Surat yang berisi ajakan pertemuan di ruang kerjanya. Semenjak kedatangan surat itu Mansyur memiliki kebiasaan baru, menyendiri di ruang kerjanya saat malam hari. Hal ini membuat istrinya menaruh curiga. Karena Mansyur menjadi berubah, tidak lagi seperti dulu bahkan sekedar berbicara pun mulai enggan. 

Nikmah istri Mansyur mulai geram dengan kebiasaan baru suaminya. Hingga suatu malam Nikmah diam-diam mengintip dari celah bawah pintu. Namun tidak ada siapa pun di sana dan tidak ada aktifistas suaminya yang mencurigakan. Walau sebenarnya di dalam ruang kerja itu ada suaminya dan sekelompok hewan berbulu yang sedang mengadakan rapat. 

Alur maju yang sangat menarik. Setiap paragraf ceritanya membangkitkan penasaran yang luar biasa, menggiring pembaca menebak-nebak siapa yang bertemu Mansyur di dalam ruang kerja padahal tidak ada siapa pun tamu yang datang setiap malam hari. 

Cerpen "Setelah Reuni" goresan dari Mabruroh bercerita tentang acara reuni teman sekolah. Minah ingin sekali menghadiri acara reuni teman-teman SMP. Wajar saja Minah begitu bersemangat. Setelah bertahun lamanya Minah sudah jarang sekali bertemu teman-teman sekolahnya. Namun Safrudin suami Minah tidak mengijinkannya pergi ke reuni. 

Hingga tanggal reuni tiba Minah pergi juga ke acara. Safrudin tidak bisa melarang keinginan istrinya itu. Padahal Safrudin punya alasan kuat kenapa tidak mengijinkan istrinya ikut reuni. Safrudin berkaca dari pengalamannya dulu saat ikut reuni teman sekolahnya. Namun, saat reuni yang dulu berpakaian seragam sekolah yang sama setelah beberapa tahun tidak berjumpa sudah banyak berbeda. Reuni dengan ajang memamerkan jabatan, baju mahal, serta jabatan yang mereka duduki. Sementara Safrudin hanya lah laki-laki dengan ekonomi lemah. Hal itu membuatnya minder. Tidak mengijinkan istrinya ke acara reuni. 

Bagi sebagian orang reuni adalah bernostalgia, bertemu teman lama, tertawa berbagi cerita. Tapi, bagi sebagian yang lain reuni bukan lah sebuah keindahan apalagi jalan kehidupan tidak seindah yang lainnya. Bernostalgia tidak perlu dilakukan, biar kenangan tetap menjadi kenangan, cerita kesuksesn dan kegagalan tidak butuh diumbar. Karena akan melahirkan phobia yang berlebihan. 

Selain tiga cerpen di atas masih banyak cerita yang menarik dalam buku nostalgia biru. Meskipun ada cerita yang saya anggap biasa. Karena semua orang seleranya tidak semua sama. Buku kumpulan cerpen nostalgia biru bukan sekedar buku cerpen biasa. Imajinasi penulisnya begitu liar. Bahasanya kesemua cerpen mengalir, amanat yang disampaikan juga sangat apik. Di dalam buku nostalgia biru ini menyajikan suka, duka, canda, tawa serta mengaduk emosi pembaca. 

Mau buku "Nostalgia Biru" simak syaratnya. 

1. Berdomisili di Indonesia 

2. Like fanspage one day one post dan follow akaun Instagram one day one post 

3. Follow blog ini 

4. Share postingan ini ke akun media sosial kalian seperti Facebook, instagaram atau pun twitter dan beri hestek #blogtour&giveawaynostalgiabiru

5. Jawab pertanyaan ini

Ceritakan pengalaman kalian yang paling menarik tentang sebuah pertemuan. Ditulis dalam 2 paragraf dan posting di kolom komentar postingan ini.  

6. Sertakan nama,  alamat email yang bisa dihubungi serta cantumkan juga alamat media sosial kalian seperti Facebook, twitter, Instagram. 

Blog tour ini berlaku dari 12 februari - 17 Februari.  














Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

35 Comments

  1. Hhmmm, ceritanya menarik yaa. Jadi penasaran dengan isi bukunya.

    BalasHapus
  2. Pengalaman paling menarik tentang sebuah pertemuan

    Don't judge book by it's cover. Kalimat ini tentu sudah tidak asing lagi di telinga kita tapi sialnya buat saya, untuk mempraktekkannya tidak semudah seperti apa yang dikatakan. Dia yang kupanggil uni berhasil membuat teori itu mampu saya cerna setelahnya. Uni, aku belum terlalu lama mengenalnya juga belum pernah terlibat dalam percakapan secara langsung dengannya. Caranya berjalan juga cara bicaranya menyiratkan dia memang orang yang tegas. Bagiku tegas tidak beda jauh dengan sangar, dulunya. Jujur saja, jika uni lewat di jalan yang akan kulewati aku akan berbalik arah mencari jalan lain. Berpapasan dengannya adalah hal yang kutakuti setelah melihat polisi yang sedang razia.

    Pada suatu waktu, aku ditakdirkan menjadi salah satu mutarabbiyahnya. Ah jika saja kalian bisa menyelam ke dasar hatiku. Sungguh bukan perpisahan dengan murabbiyah yang sebelumnya yang membuatku begitu tersedu, tapi tatkala akan dipertemukan dengan uni di setiap pekannya. Tidak ada yang bisa kuperbuat selain menjalani apa yang sudah diamanahi. Kutepis segala rasa aneh yang bermunculan dipertemuan perdana. Kau tahu, uni sungguh berbeda dari apa yang kusimpulkan selama ini. Lantunan kata-kata darinya sungguh indah. Ilmunya tidak terbatas pada buku yang dimilikinya. Dan dia bukan sosok yang menakutkan yang ada dalam versiku selama ini. Robbi terima kasih telah membuatku mengenal sisi uni lebih jauh. Darinya aku belajar agar tidak menilai sesuatu dari apa yang tampak secara kasat mata.

    Nama : Paramudika H
    Email : paramudika@gmail.com
    Twitter : @ParamudikaH
    FB : Paramudika Handayani
    Ig : paramudika

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang tidak baik melihat sesuatu dri sampulnya. Hehe

      Hapus
  3. Pertemuan menarik adalah pertemuan yang diawali oleh perkenalan di dunia maya.

    Hal tersebut saat ini sering aku lakukan, terlebih dengan teman-teman komunitas yang awal berkenalan adalah disebuah jejaring. Namun, pertama kalinya aku melakukan hal tersebut pada tahun 2008 lalu, pertemuan yang bisa membuat kami menjalin persahabatan hingga saat ini.

    BalasHapus
  4. Syarat keenamnya ketinggalan hehehe

    Isnaini Annisa
    Email: nisya.annisa16@gmail.com
    Facebook: Isnaini Annisa
    Instagram: @niisya16

    BalasHapus
  5. Kamu Lebih Dari yang Kuduga

    Awalnya biasa. Aku hanya bisa menatapmu, mengikuti setiap gerak-gerikmu. Ada rasa malu menyelusup untuk membaur dengan segala hal yang berhubungan denganmu.Pertemuan yang terasa biasa,namun menggelorakan semangat hidupku.

    Aku tak mengenalmu dengan baik. Namun, aku selalu ingin bersamamu. Kamu yang kini telah membuatku tertawan. Cinta yang mengikatku. Entah apa yang bisa membuatku merasa begitu. Sekali lagi,kamu biasa tetapi selalu membuatku jatuh cinta. Kamu, ODOPku.

    Nama : Wiwid Nurwidayati
    Email : Wiwid.nurwidayati80@gmail.com
    FB : wiwid-nurwidayati
    IG : WiwidNurwidayati
    Twit: @wiwidnurwidaya1

    BalasHapus
  6. Penulis gak boleh ikutan Give Away, Mbk Wid =D

    BalasHapus
  7. Pertemuan menarik adalah sebuah pertemuan dengan seseorang yang sudah lama tidak bisa kita jumpai

    Saya pernah punya teman dan rombongan ketika smp, pada saat itu kami selalu berenam, ke mana-mana selalu bersama baik saat belajar ataupun bermain di sekolah ataupun di luar sekolah(rumah).

    Saya tidak pernah menyangka bahwa kami akan berpisah lumayan lama, kami sudah terpisah sejak kelas 8, dan rasa syukur saya sampaikan kepada allah SWT, karena, setelah kurang lebih 2-3 tahun kami berpisah, akhirnya bisa bertemu kembali meski hanya beberapa saat saja.

    Nama : Muhammad Rafiyudin
    Email : Muhammadrafiyudin36@gmail.com
    Fb : Muhammad Rafiyudin
    IG : muhammad_rafiyudin11

    BalasHapus
  8. Potongan Puzzle Terakhir

    Betapa rencana Tuhan itu aneh, tapi indah. Kukatakan demikian sebab memang begitu adanya. Dulu, ratusan hari yang telah berpulang. Aku hanya menatap siluet. Sosok yang tanpa pernah ingin kukenal dengan baik. Tuhan memulai aksinya, menjatuhkan setitik cahaya yang menarik sadarku untuk melihat sebuah gambar. Tumbuhlah kagum, sebuah ketertarikan dengan sisi-sisi misterius dalam lukisan yang hampir sebagian tertutup oleh bahu bidang, milikmu.

    Aku mulai merunutkan, bagaimana cara Tuhan mempersatukan kita? Sungguh tidak sanggup aku pikirkan. Terlalu rumit. Kesamaan-kesamaan dari setiap kita mulai berpilin, layaknya benang yang lincah dirajut, bersatu-padu. Pun dalam sebuah permainan, kita seperti potongan-potongan puzzle yang tersusun. Perlahan namun pasti menuju satu kesatuan yang utuh. Meski jauh, meski tak pernah sekalipun bertemu. Tuhan dengan caranya membawamu hadir dihadapanku. Lantas, dalam kalamnya yang suci dan putih, aku kembali ke sisi rusukmu. Kita utuh.

    Nama: Rina Adriana
    Email:Adriana2008rina35@gmail.com
    Fb: Adriana (Nafaza)
    Ig: Adriana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cieeee amma... Dia oh dia... Yang mencuri hatimu

      Berntung dia yg telah menemukan rusuknya 😂

      Hapus
  9. Ketika kau datang adalah pertemuan, maka hadirmu adalah kebersamaan. Dan kita sama-sama menekuni senyum yang sama, tangis yang tidak berbeda. Kau tahu, kebersamaan itulah keindahan.

    Saat hari berganti hari dan kau selalu membersamai, maka itulah sejati. Selalu tersenyum untukmu, di duka, di suka.

    Nama : Wakhid Syamsudin
    Email : bungaduasatu@gmail.com
    Facebook : https://web.facebook.com/suden.basayev
    Ig : @sudenbasayev

    BalasHapus
    Balasan
    1. Datang adalah pertemuan, datang adalah kebersamaan. Nice

      Hapus
  10. Sebut saja ini cinta tak bersyarat. Berapa pun detik yang telah aku lalui dalam menantimu, semua terasa begitu membahagiakan. Bayangmu pernah hadir menghiasi mimpiku, meski perjumpaan kita belum terjadi.

    Beribu doa aku panjatkan untukmu. Sudah aku bilang, inilah cinta tanpa syarat. Apa pun terasa akan sanggup aku lakukan untuk perjumpaan pertama kita, termasuk membiarkan tubuhku terluka dan mungkin kehilangan nyawa. Selamat datang cintaku, buah hatiku.

    BalasHapus
  11. Kenapa harus ada pertemuan kalau akhirnya kita berpisah? Pertanyaan klise yg masih mengiang di telingaku. Lalu buat apa berpisah jika kita tidak pergi kamana-mana. Dan pertemuan dlm diriku adl sebuah petualangan baru, karena dari pertemuan lah kita akan merangkai cerita, sambungan puzzle yg belum utuh.

    Berapa ratus judul yang bisa kita rangkai dari petualangan hidup, setelah ada pertemuan: dengan sahabat, dgn seorg yg kita sayangi, dgn pekerjaan baru, dgn tantangan dlm memulai bisnis baru, dan lainnya.

    Nama: Dwi Septiyana
    Email: septiyana@gmail.com
    Fb: Dwi Septiyana
    IG: @simeut_hejo

    BalasHapus
  12. Pertemuan denganmu awalnya biasa saja laksana angin yang datang berhembus lalu pergi tanpa meninggalkan jejak, yah, biasa. Hingga perjumpaan demi perjumpaan terlewati, keakraban menyelimuti, dan hati mulai saling berbagi.

    Lalu, tiada disangka, kau pergi ... Meninggalkan asa yang belum sempat teraih, memupuk rindu yang menghempaskan air mata di hati, tinggallah pengharapan tuk bertemu kembali di kehidupan abadi.

    Nama : Isnania
    Email : isnania89@gmail.com
    Fb : Isnania
    IG : @isnania_nha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga ia tenang dan disambut dengan sebaik-baik jamuan

      Hapus
  13. Sebuah pertemuan yang berkesan itu
    singkat tapi memberikan bekas yang tak bisa terlupakan. Singkat tapi banyak pengalaman yang didapat. Singkat tapi tetap abadi selamanya.

    Aku tak tahu tentang rasa yang masuk ke dalam jiwa, ketika pertemuan demi pertemuan menyatukan dua hati yang dulunya orang asing. Tidak. Bukan dua hati, tetapi banyak hati yang berkumpul menjadi satu kesatuan.

    Meski banyak perbedaan di antara kita, namun sebuah rasa yang sama adalah cara kita untuk bersama. Bersama melewati hari yang penuh warna. Bersama untuk terus saling menyayangi. Meski saat ini kita berjauhan, semoga doa selalu menjadi pengikat hati untuk kita yang sedang dilanda rindu berkepanjangan.

    Nama: Arin Gudesma
    Email :gudesmaa21@gmail.com
    Facebook: Arin Gudesma
    Twitter : @gudesmaa21
    IG : @gudesma_arin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga setiap harinya adalah pertemuan dalam doa-doa

      Hapus
  14. "Kekurangan mu itu ren, tidak punya kelebihan. Haha"
    Setidaknya itulah sebuah kalimat yang masih aku ingat di kepalaku, teman karibku yang mengucapkannya. Awalnya aku merasa sakit hati, meskipun aku tau dia sedang bercanda. Tapi dari sini aku menggali lebih dalam, siapakah diriku sebenarnya. Bermodal keyakinan yang telah di yakinkan oleh seorang guru bahasa indonesiaku
    "Cerpenmu bagus, lanjutkan menulis ya..." dari situ aku berpikir bahwa, aku masih punya keahlian.
    Mulailah aku menggali bagaimana menjadi seorang penulis, membaca biografi penulis-penulis, sampai aku menemukan beberapa kelas online. Begitu banyak kelas yang aku ikuti dan juga grup-grup kepenulisan. Aku masih ingat, pernah di keluarkan dari kelas karena tidak mengerjakan tugas, kala itu aku punya alasan, dan menurutku itu wajar.
    Itu kelas terakhir aku ikuti, dan aku sudah tak punya lagi gairah mengikuti grup-grup yang berhubungan dengan kepenulisan. Tapi bukan berarti aku putus asa, aku hanya menulis dan menulis tanpa ada yabg membaca kecuali diriku sendiri.
    Tepat tanggal 5 januari 2018, dimana aku juga sedang memperbaiki cara hidupku, merubah pola hidup menjadi lebih positif. Dan tanggal itu adalah sejarah aku mengenal ODOP, jelas aku meragukannya, aku sudah jera dengan komunitas-komunitas sebelumnya. Tapi tiba-tiba hatiku luluh dan ingin mengikuti komunitas ini. Aku tak pernah membayangkan bahwa aku akan masuk sedemikian jauhnya, dan ini sungguh anugrah. Anugrah aku bertemu dengan ODOP dan bertahan hingga sekarang.




    Email: reninhidayati@gmail.com
    Fb. :reni
    Ig. :reni_annora

    BalasHapus
    Balasan
    1. Welcome to odop kakak. Semoga bertahan di rumah kita ini. Tetap semngat nulisnya meskipun tidak ada yg membaca skalipun.

      Hapus
  15. "Kekurangan mu itu ren, tidak punya kelebihan. Haha"
    Setidaknya itulah sebuah kalimat yang masih aku ingat di kepalaku, teman karibku yang mengucapkannya. Awalnya aku merasa sakit hati, meskipun aku tau dia sedang bercanda. Tapi dari sini aku menggali lebih dalam, siapakah diriku sebenarnya. Bermodal keyakinan yang telah di yakinkan oleh seorang guru bahasa indonesiaku
    "Cerpenmu bagus, lanjutkan menulis ya..." dari situ aku berpikir bahwa, aku masih punya keahlian.
    Mulailah aku menggali bagaimana menjadi seorang penulis, membaca biografi penulis-penulis, sampai aku menemukan beberapa kelas online. Begitu banyak kelas yang aku ikuti dan juga grup-grup kepenulisan. Aku masih ingat, pernah di keluarkan dari kelas karena tidak mengerjakan tugas, kala itu aku punya alasan, dan menurutku itu wajar.
    Itu kelas terakhir aku ikuti, dan aku sudah tak punya lagi gairah mengikuti grup-grup yang berhubungan dengan kepenulisan. Tapi bukan berarti aku putus asa, aku hanya menulis dan menulis tanpa ada yabg membaca kecuali diriku sendiri.
    Tepat tanggal 5 januari 2018, dimana aku juga sedang memperbaiki cara hidupku, merubah pola hidup menjadi lebih positif. Dan tanggal itu adalah sejarah aku mengenal ODOP, jelas aku meragukannya, aku sudah jera dengan komunitas-komunitas sebelumnya. Tapi tiba-tiba hatiku luluh dan ingin mengikuti komunitas ini. Aku tak pernah membayangkan bahwa aku akan masuk sedemikian jauhnya, dan ini sungguh anugrah. Anugrah aku bertemu dengan ODOP dan bertahan hingga sekarang.




    Email: reninhidayati@gmail.com
    Fb. :reni
    Ig. :reni_annora

    BalasHapus
  16. Aku adalah orang yang tak bisa mengingat nama. Namun, suasana, kemeriahan, itu semua takkan pernah kulupa. Hampir dua tahun lamanya vakum dari dunia perbloggingan, akhirnya, aku ikut lagi ODOP keempat kah kalau nggak salah. Aku nggak lulus dari ODOP Pertama, pas waktu itu ngelihat dari Facebooknya Bang Syaiha kayaknya seru. Memang seru sih.

    Ada tantangan, ada perselisihan juga sebenarnya. Hehehehe... Karena memang saya suka usil. Pas waktu ikut ODOP lagi, eh, ketemu lagi dengan beberapa orang yang aku kenal. Siapa mereka? Entah, aku tak bisa mengingat nama. Tapi, aku ingat kebahagiaan kalian :)

    Nama: Zen
    Email: muhzaini30@gmail.com
    Facebook: fb.com/mzaini30
    LINE: mzaini30
    Blog: muhammadzaini.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini kakak senior terus jadi junior di odop 4 .hahah

      Hapus
  17. Pertemuan apa yang paling membekas padaku?
    Tentu sebuah kenangan bertemu denganmu.
    Yang kata orang yaitu cinta pertama.
    Walaupun aku tidak terlalu yakin apakah kala itu kau termasuk cinta pertama.
    Yang jelas aku suka senyum geligimu, lesung pipit yang tersembul malu saat tersenyum dan tertawa geli.

    Dulu kita memang masih anak sekolah, usia anak remaja.
    Labil katanya, sok mengerti tentang cinta. Padahal makan masih disuapin orangtua.
    Dulu hanya ada rasa yang meluap, dan cukup bahagia hanya dengan bertegur sapa.

    Akhirnya, semakin aku dewasa. Aku serakah, ingin memilikumu. Hanya untukku.
    Namun ternyata menggapaimu tak semudah yang aku bayangkan.
    Menggapai sesuatu tang tak menangkap kembali saat tangan ini telah terulur untuk saling menggenggam.
    Kau hanya membiarkan tanganku tergantung diudara.
    Aku harap menyambut tanganku, atau kau menepisnya, agar aku tahu kau tidak menginginkanku.
    Tapi kau membiarkannya terus terangkat, menunggumu untuk membalasnya. Dan aku sadar, kau hanya ingin aku terus seperti itu.

    Pertemuanku dan dirimu, tak lantas menjadi sesuatu yang aku sesalkan.
    Karena pertemuan aku mengajariku. Tentang cinta yang selalu beriringan dengan sakit.
    Sakit yang takan kau mengerti, sampai kau merasaknnya sendiri.

    Dibawah langit kelabu, yang dipaksakan untuk menenangmu.
    17 Februari 2018


    Nama: MS Wijaya
    Email: WIjaya_arts@yahoo.co.id
    Facebook: Muhammad Septian WIjaya
    Blog: mswijaya.blogspot.com

    BalasHapus
  18. Yakin. Inilah pertemuan yang paling berkesan dan membuatku nangis sambil peluk bantal. Maret 2017 adalah bulan yang penuh tugas. Tugas kuliah bejibun, tugas dari Si Bos yang harus segera diselesaikan yakni menyusun laporan BOS. Nah, di tengah keribetan ini Aku juga harus menyusun satu makalah milik satu kelas menjadi satu buku. Jadi, teman-teman yang 36 orang itu ngumpulin makalah sesuai tema yang didapat dari dosen. Lalu, tugaskulah menjadi editor sekaligus layouter, sekaligus bikin cover. Waktunya, tenang saja lama kok...2 minggu.

    Seminggu berjalan, sudah 75 persen tersusun. Dan inilah yang terjadi. Buka laptop, cari folder yang dimaksud. Asli pengin nangis, foldernya ngilang. Padahal itu folder isinya 36 makalah punya teman sekelas, dan satu file kolektifnya. Ngutak-atik semua folder kuliah, tidak ketemu juga. Hingga detik-detik terakhir sebelum otakku nggak jalan, barulah teringat. Dan ini menjadi pertemuan yang sangat menyesakkan sekaligus menggembirakan. Rupanya folder itu tersimpan di flashdisk biru. Bukannya tersimpan dalam hardisk laptop. Mau dicari sampai kapan pun ya tidak bakalan ketemu, kalau tempatnya memang berbeda.

    Nama : Juni Dwi Riyanti
    Email : junidwiriyanti@gmail.com
    FB : Juni Riyanti

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kadang aku suka begini. Bisa nangis guling hihi

      Hapus