Kini Kau Sudah Menua Dan Aku Sudah Dewasa



Selamat panjang umur Abah. Tidak ada yang spesial yang kuberikan untuk abah kecuali doa-doa yang tulus kepada sang pemberi usia.

Aku jadi teringat saat abah masih muda dan aku masih belia.Abah selalu menggendongku, mengajakku bermain, berlarian di sawah, ladang kangkung dan semangka milik kita di belakang rumah.

Aku senang sekali, Bah. Saat Abah  boncengku nail sepeda menuju tempat bedah buku, mengenalkanku apa itu dunia literasi. Saat itu kita belum punya motor tapi aku cukup bangga dengan kendaraan yang kau punya. Kaki kuatmu yang dulu pernah lumpuh, saat mengayuh pedal sepada membawaku berkeliling itu bukti bahwa kakimu lebih hebat dari kendaraan apapun. Aku bangga padamu.

Sikap pendiammu dan lebih banyak memperhatikan mengajarkanku kapan aku harus berkata-kata. Tegasmu tidak harus memukul dan membentak. Aku bersyukur dirimu tidak pernah memukul. Rasa cintamu tidak pernah kau umbar kecuali kau buktikan dengan tindakan.

Kini kau sudah menua. Usia sudah berbilang senja. Otot-ototmu tidak sekuat baja, rambut hitammu sudah berubah warna jadi dua; hitam dan putih. Matamu tak setajam dulu, gigimu tak lagi berbaris sempurna, kerut wajahmu menandakan kulit-kulitmu tidak sekencang dulu. Tapi, cintamu kepadaku dan keluarga tidak pernah tua. Tetap segar dan terus bertambah.

Makin bertambah tua usiamu, semakin tambah dewasa pula anak-anakmu. Namun, belum banyak yang bisa kami buat, kami berikan di usia senja abah. Maafkan kami. Kami cinta abah. Sehat selalu hingga kelak melihat menantu dan cucu. Aamiin.

#odop #bloggermuslimahindonesia #miladabah

Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

2 Comments