Impian 27 yang Menjejak Nyata


Dua tahun lalu setelah pulang dari Jakarta Aku merevisi daftar impian target jangka pendek. Aku memang suka menulis impian, melist dalam satu buku. Entah berapa impian yang Aku tulis. Biarlah terlalu banyak mimpi yang penting ada niat untuk mewujudkannya. Bukankah orang yang tidak punya mimpi, tidak punya impian bagaikan orang yang berjalan tiada tujuan. Berjalan tanpa kepastian. Tidak tau arah apa yang ingin dicapainya.

Daftar impian itu Aku bagi dalam tiga waktu. Impian atau target jangka pendek,  jangka panjang dan jangka menengah. Semua Aku buat seperti mapping life. Peta kehidupan yang harus jalani. Semua sesuai kebutuhan. Jika terlalu urgent ia menjadi prioritas maka akan aku letakkan ia dalam daftar jangka pendek. Begitu juga dengan target jangka menengah dan jangka panjang.

Saat merevisi dan mengoreksi kembali daftar impian yang sudah terceklist bearti sudah berhasil Aku wujudkan. Aku sedikit merevisi impian jangka menengah. Entah apa yang menggerakkan tanganku untuk menuliskan impian "Bersilaturahmi Bandung-Jogja-Batam" dengan sedikit keterangan harus bisa terwujud saat usia dua puluh tujuh. Dari saat itu Aku mulai memasang persiapan. Mengumpulkan dana pastinya. Dan menyiapkan hati ketika memungut jejak yang Pernah Aku tinggalkan di tiga kota itu.

Selang sebulan dari tanggal kelahiranku yang ke-27. Allah menjawab dengan elegan impian yang Pernah Aku tuliskan. Tepat bulan april akhirnya impian itu menjejak nyata. Niat silaturahmi dengan teman-teman yang ada di Bandung - Jogja dan Batam. Akhirnya Aku terbang ke Bandung dengan membawa sedikit amanah pekerjaan dan setelah itu aku dipertemukan dengan teman-teman yang sering dan intens banget berkomunikasi di dunia maya. Kami belum pernah bertatap muka. Akhirnya saat itu kami bisa bertemu tanpa ada sekat media. Kami bertemu, berjabat, dan ngobrol sebebasnya. Sungguh nikmat silaturahmi yang membawa kebaikan. Meskipun kota Batam belum bisa Aku kunjungi tapi Allah menggantinya dengan keramah tamahan kota Solo.

Mimpi itu milik siapa saja yang ingin memperjuangkannya. Bermimpi, berusaha dan doa. Biar hasil akhir wilayah kerja Tuhan. Karena Dia paling tahu kapan mimpi itu menjadi nyata.

Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »