Kia Syarkia: Dari Maya Menjadi Nyata

Di bandara KLIA2


Betapa patut disyukuri adanya internet adalah mendekatkan jarak yang jauh, mengenalkan yang tidak kenal. Dari berbagai sosmed banyak orang berintraksi di sana yang tak kenal juga sok dekat (SKSD). Seperti halnya pertemuanku dengan Kak Kia Syarkia, seorang backpacker asal Makassar. Kami bertemu di muka buku alias Facebook, ntah sudah berapa lama kami berteman di fb yang aku ingat baru seumuran kacang tanah. Kalau ditanya siapa yang add dulu antara aku dan Kak Kia?jawabannya pasti aku yang add dari grup backpacker dunia. Hihihi

Aku suka banget melihat postingan perjalanan kak Kia yang sesekali mampir di grup backpacker dunia. Aku juga suka komen dipostingannya. Akhirnya berlanjut komen dipostingan yang lain. Serasa sudah kenal lama. Kak kia orangnya welcome dan ramah lingkungan (ramah terhadap teman-teman). 😊

 Jodoh, rezeki, maut tidak bisa diprediksi. Begitu juga jodoh pertemanan kita (kita..?Iya kita haha). Berawal dari dunia maya hingga akhirnya menjadi nyata. Allah telah menjadikan skenario ini dengan begitu indah. Mungkin analoginya Seperti rezeki, ketika niat mencari rezeki yang baik maka Allah juga memberi rezeki yang baik. Begitu pula dengan pertemanan, jika kita mencari teman yang baik kita akan dijumpakan dengan orang baik.

Dua minggu sebelum berangkat melakukan perjalanannya, Kak Kia  mengabari aku akhir bulan September akan ke Kuala Lumpur. Langsung kulihat klender kerja, ternyata pas banget jadwal libur.  Tiba-tiba bos memerintahkan untuk aku tukar shift(Rasanya Pengen nimpuk bos pake sendok nasi). Jalan satu-satunya untuk jumpa dengan Kak Kia adalah minta cuti. Akhirnya permohonan dua hari cuti hanya diluluskan sehari saja. Ah, sudahlah pikirku dari pada nggak dikasih sama sekali.

Akhirnya kita janjian di KLIA. Setengah jam sebelum Kak Kia keluar dari imigrasi aku dan temanku sudah sampai di KLIA.  Karena yang ditunggu masih akan chop/stamp imigrasi kami pun duduk di ruang tunggu. Sambil menunggu, aku membaca ebook. Tak lama kemudian ada messger masuk. Kulihat pesan dari Kak Kia memberitahukan dia sudah berada di depan pintu keluar. Aku perhatikan dari jauh, sosok cewek imut berjilbab hitam dan berjaket hitam. Tapi, aku masih kurang yakin kalau itu Kak Kia yang aku tunggu. Karena kak Kia katanya bersama Rangga(ntah Ramgga beneran atau serangga aku pun nggak tau hahah). Kenapa yang terlihat hanya cewe cantik bertiga. Akhirnya aku menanyakan dibalasan messeger "apakah Kak Kia membawa travel bag orange?" Ternyata benar itu Kak Kia. Kulihat Kak Kia mengedarkan pandangan kesekeliling dan aku melambaikan tangan.

Sungguh saat itu aku sebenarnya canggung untuk bertemu Kak Kia. Tapi berusaha cool dan santai, seolah yang ditemui adalah teman lama yang tak pernah jumpa. Kak Kia berjalan menghampiriku bersama dua temannya. Rasa canggung makin menjadi. Untuk mencairkan suasana agar tidak terlihat canggung aku meminta Kak Kia untuk tersenyum dengan dalih senyuman Kak Kia begitu khas. (ini nggak gombal. Tapi trik untuk menghilangkan rasa canggung). Ternyata dua gadis yang bersama Kak Kia adalah teman yang ketemu di Bandara sebelum terbang ke Malaysia. Sambil jalan menuju tempat pembelian tiket bus tujuan KL Sentral kami ngobrol layaknya sudah lama kenal baru lah kecanggungan yang menghebat sebelumnya sedikit reda.

Yuni,me, kak kia at klcc 


Sampainya di KL Sentral kami menuju foodcourt NU Central. Kak Kia dan dua gadis bersamanya sudah kelaparan, karena tidak makan siang dan sampai Malaysia sudah jam 17.00 waktu Malaysia. Selesai makan dua gadis yang bersama kami berpamitan untuk melanjutkan perjalanan mencari hotel di kawasan Bukit Bintang. Sedangkan Aku, Yuni dan kak Kia melanjutkan perjalanan menuju hotel Grand Pasific di Jalan Tun Ismail. Setelah cek in hotel, kami melanjutkan perjalanan ke KLCC hanya untuk mengambil beberapa gambar dan langsung pulang. Kalau ke Kuala Lumpur nggak foto di ikon KLCC rasanya ada yang kurang. 

Selama melakukan perjalanan beberapa jam bersama kak Kia, senang banget, ketemu orang yang begitu friendly, suka cerita, dari cerita perjalanan yang sudah pernah dilakukan kak Kia, aku terhipnotis dengan cerita waktu kak Kia ke Palestin berkunjung ke Al-Aqso. Dan virus backpacker kak Kia mulai menjalari tubuhku. Apalagi cerita tentang negeri di atas awan yang begitu indah membuat aku pengen menjelajah Indonesia. 

Selamat menjelajahi 9 negara Kak Kia, semoga dilain kesempatan kita bisa bertemu lagi. Senang bisa berjumpa dengan kak kia. :) 




Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

6 Comments