Petuah Ibu : Senyuman Adalah Kekuatan

GAMBAR BY GOOGLE 

Pagi itu sebelum berangkat sekolah aku dan adiku sarapan. Ini rutinitas wajib. Tidak boleh berangkat sekolah sebelum sarapan. Tidak seperti biasanya saat sarapan ibu memberi wejangan yang begitu panjang. Sambil menyendokan nasi dan lauk pauk kepiringnya terus saja ibu bercerita. Sementara aku dan adik-adiku yang masih SD hanya tekun mendengarkan. 

Ibu menceritakan seorang kerabat yang sering kali mengeluh tentang kehidupannya. Seolah ingin dikasihani. Tidak bersyukur dengan apa yang dimiliki. Ibu sebenarnya sama dengan kerabatnya. Cuma bedanya ibu lebih suka cerita keanak-anaknya. Terlebih ketika masa kritis abah waktu lumpuh dulu. Aku dan ke dua adiku masih usia balita. Hampir dua tahun Abah lumpuh karena sakit tulang. Semenjak itu ibu lah yang jadi tulang punggung keluarga. Selain menghidupi kami, ibu juga menanggung kakek kami. Karena kakek tidak ingin tinggal dengan anak-anaknya yang lain. 

Ibu tidak pernah mengeluh dengan siapapun. Bahkan dengan keluarga juga ngga. Semenjak Abah lumpuh kehidupan ekonomi keluarga banting setir. Ibu turun ke sawah yang sebelumnya tidak pernah ke sawah. Semua dilakoni agar bisa memenuhi kebutuhan keluarga. Bisa membawa Abah ke therapys tulang. Bukan biaya yang sedikit untuk membawa Abah ke klinik therapy. Untuk hal yang sedemikian rumit ibu tidak pernah mengeluh ke saudara-saudara terutama dari keluarga Abah. Hingga Hampir satu tahun lumpuh baru lah saudara Abah tahu kalau Abah lumpuh, itu juga dari tetangga yang kebetulan pulang ke kampung dan menjadi tetangga pakde. 

Semua keluarga Abah marah ke ibu.  Ibu hanya menjawab sekenanya. Ingin mengabari ke kampung bukan seperti sekarang ini tinggal tekan nomer handphone langsung tersambung. Tapi, masih pakai surat menyurat. Ibu juga tidak mau memberatkan keluarga. Segala masalah iya hadapi sendiri.

 Hingga ibu berpesan sambil mengantarkan kami ke depan pintu "tebarkan senyuman oleh orang disekitarmu. Jangan kau tampakan wajah dengan segudang masalah. Belum tentu yang melihatmu tidak punya masalah. Sekalipun punya masalah biarlah hati kita yang tahu jangan kau tampilkan dari raut wajahmu." 

Semenjak pagi itu hingga hari ini pesan ibu masih terngiang. Masih menjadi amalan Bahwa sebuah masalah tidak harus dicerminkan dari raut wajah. Karena itu sangat berpengaruh oleh orang-orang disekitar kita. Bahkan sampai ada yang bertanya "hidupmu seperti tidak punya masalah ya, Wie?. Selalu senyum dan gembira. Aku senang kalau lihat kamu." Mereka tidak tahu bagaimana isi kepala dan hati. Tapi, biarlah itu jauh lebih baik daripada mereka tau sebenarnya. 

#onedayonepost 
#odopchallenge 

Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

10 Comments