Seharusnya Kita Malu Pada Anak-Anak Di Gaza

sumber : Facebook

Dalam beberapa minggu terakhir Israel mulai kembali menyerang Palestin. Rumah-rumah warga, hingga pertanian masyarakat  menjadi korbannya. Tidak sekedar itu saja. Anak-anak, orang dewasa, wanita juga menjadi korban. Bertambah jumlah anak yang sahid, anak yang menjadi yatim, istri yang menjadi janda, bahkan keluarga yang kehilangan seluruh harta bendanya. 

Teman, aku ingin duduk berdampingan kepadamu. Duduk sambil menikmati senja yang merona jingga. Sambil menyeruput kopi atau teh dengan sepiring cemilan yang kita suka. Jika waktumu tidak banyak, biarlah aku yang akan menghampirimu. Agar kita leluasa.

Kawan, anak-anak di Gaza, Palestina adalah anak-anak tidak berdosa. Namun mereka menjadi korban keberutalan zionis yang tidak punya hati nurani. Hati yang sudah lama mati tidak akan pernah tumbuh kembali. Apakah kamu juga seperti mereka?. Ketika melihat anak-anak kehilangan ibu dan bapaknya menjadi yatim piatu. Hatimu tidak bergetar?. Jika tidak, coba dicek lagi hatimu, mungkin ada yang salah di sana. Di bilik-bilik hati yang harusnya menyimpan sedikit belas kasih. 

Anak-anak bayi mungil yang senyumnya melegakan sepanjanh usia. Aroma tubuhnya masih tercium aroma surga. Tatapannya seperti oase. Mereka harus menjadi korban. Kehilangan tangan, kaki, mata. Kepala berlumur darah. Namun, masih dapat memberikan senyuman indah. 

Rasanya dunia tidak adil. Memang dunia tidak ada yang adil. PBB sebagai pemersatu bangsa-bangsa pun tidak dapat menghentikan itu. Gaung HAM tidak berlaku untuk Palestina. Lantas HAM yang mana yang mau dibela?. Apakah kejadian Palestina sudah menjadi hal yang lumrah?. 

Kawan, apakah isi pikiran kita sama?. Ketika saudara-saudara kita dibantai. Masyarakat yang tidak berdosa menjadi imbas. Kita sisipkan belas kasih untuk mereka. Kita tidak harus menjadi muslim untuk simpati kepada Palestina. Karena di sana tidak hanya muslim. 

Ketika kita melihat fenomena hari ini. Ketika ada kekerasan, pengeboman Muslim selalu disudutkan dengan lebel teroris. Tetapi, orang-orang Israel yang menghancurkan, membom, menembaki orang-orangtua, anak muda bahkan bayi. Mereka adalah teroris sesungguhnya. Teroris Yang nyata. 

Di negara ini bercadar dijadikan bahan kecurigaan indikasi teroris. Coba lihat di Palestina, ibu-ibu pata wanita bercadar yang menjadi korban kekerasan para zionis Israel.  Apakah kalian tidak dapat berfikir hal itu?. Berfikirlah sejenak. Tarik napas. Jernihkan pikiran agar dapat melihat segalanya dengan kewarasan. Dengan jiwa kemanusiaan. 

Kawan, kalian tidak perlu menjadi muslim, hanya perlu menjadi manusia yang berhati agar lebih waras. Bagaimana jika anak-anak Gaza adalah anak-anakmu yang diserang membabi buta. Apakah tidak berfikir sampai sana?. Jika anak-anakmu harus kehilangan ibu dan bapak. Apakah tidak rasa belas kasih lagi di hatimu?. 





Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »