Dalam sehari-hari kita tidak terlepas dari gawai. Kemana-mana gawai tetap dibawa. Bahkan sehari saja tanpa gawai rasanya rindu. Gawai kehabisan batrai rasanya ada yang kurang.
Gawai rasanya sudah menyatu di urat nadi. Tidak ada gawai seperti orang bodoh. Tidak tahu apa yang harus dikerjakan. Bahkan sebelum batrai gawai habis cepat-cepat dicas agar tetap hidup. Sebegitunya kita candu dengan gawai. Seakan gawai adalah berhala di zakan ini.
Tetapi, apakah kita sadar bahwasannya ruhiyah kita perlu juga dicas?. Karena tubuh kita juga seperti halnya gawai. Jasad kita butuh makanan, minuman yang ada zat vitaminnya. Ruhiya kita butuh asupan gizi ilmu agar tetap baik. Sehingga setiap hari perlu dicas. Karena kindisi keimanan manusia tidak stabil selalu naik turun.
Nah, untuk mencas ruhiya kita butuh mendatangi kajian-kajian ilmu yang di dalamnya selau membuat kita lebih semangat. Membaca al quran dan mentadaburinya. Serta ajang silaturahmi juga dapat memperbaiki, memberi semangat untuk ruhiyah kita tetap hidup. Banyak lagi cara untuk mencas ruhiya kita. Jangan biarkan ruhiya kita menjadii kering kerontang. Seperti tanah di musim kemarau.
Jadi, jangan gawai saja yang kita cas. Tapi, ruhiya kita juga. Agar hidup ini menjadi sesuatu yang bermakna. Serta membuat hati dan pikiran tetap damai.
Andai Al Quran dan Hadis diperlakukan seperti gawai
BalasHapus