"Apa yang paling kamu suka?"
"Hujan" jawabmu singkat. Tak berapa lama ia memberi jawaban Tuhan menjawab ucapannya dengan menurunkan hujan yang cukup deras.
Seketika itu juga ia menggerutu. Kenapa harus turun hujan saat ini. Padahal ia hendak berangkat kerja. Sambil membuka pintu rumah dan tidak lupa membawa payung di tangan kirinya. Ia tetap masih menggerutu hingga dirinya di bawah payung yang berwarna senada dengan bajunya. Hatinya masih kesal dengan hujan yang turun.
***
Mendung masih menggantung di langit. Rintik hujan semakin deras. Aroma tanah basah menyengat hidung. Aroma alami. Sungguh aroma khas percampuran air dan tanah. Aku menatap langit lamat-lamat. Berfikir begitu kuasanya Tuhan. Menumpahkan berkubik-kubik air sebagai rahmat penduduk bumi.
Jika manusia berfikir sejenak tentang hujan, panas dan lainnya. Pasti akan ditemukan sebuah rahasia yang selama ini mungkin tidak terpikir oleh kita atau berfikir hanya selintas lalu.
Hujan itu rahmat. Hujan juga sebagai waktu yang mustajab terkabulnya doa. Aku tidak pernah menyia-nyiakan waktu hujan. Ketika hujan tiba ritual doa-doa aku panjatkan. Entah berapa banyak permintaanku kepada - Nya di sela puju-pujian yang kupanjatkan. Karena aku tau Dia tidak pernah bosan ketika aku meminta, Dia tidak pernah meninggalkanku ketika aku merintih, Dia tidak pernah mencuaikanku ketika aku terpuruk dan tersungkur.
Ritual doa-doa. Puji-pujian saat hujan menambah intim hubunganku dengan Nya. Karena aku yakin dia mendengar apa yang aku panjatkan.
#odop #bloggermuslimahindonesia