Menghadiri Wisudah, Semangat Untuk Di Wisudah....

Aku dan Farah Atiqa (kemabar tapi beda ^_^). Pinjam toga nya biar cepat nular di wisudah juga 


Minggu, 1 november 2015, sehabis ujian akhir smester langsung capcus ke mall putra untuk mencari rangkaian bunga hadiah untuk kembaran saya (Eh kembar ya..... kata orang si mirip, mungkin karena kami sama2 embem dan sama-sama mata empat jadi sekilas ada kemiripan) yang lagi di wisudah di Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) . Cari-cari keliling mall nggak nemu florist yang menjual rangkaian bunga yang aku inginkan. Akhirnya, nemu satu outlet kecil yang menjual berbagai macam coklat, di sana terlihat rangkaian bunga kertas yang di tengahnya ada coklatnya serta ada boneka kecil dengan memakai toga. Akhirnya saya beli dari pada mau mutar-mutar lagi waktu juga sudah semakin sore takut teman saya sudah pulang. 

Dengan menenteng tas dengan isi barang buruan yang telah di temukan, aku dan Wika menuju stasiun KTM Putra sambil menunggu Anwar yang saat itu masih ada jam ujian mata kuliah. Sambil menunggu Anwar kami putuskan untuk membeli tiket KTM terlebih dahulu tujuan stasiun UKM. Tak lama kemudian Anwar pun kelihatan dari ujung jalan (kelihatan hidungnya duluan nda.. :-)), ketika Anwar sudah masuk stasiun kami langsung menunggu kereta tujuan sungai gadut. Jam sudah menunjukan jam 5 sore, kebetulan kembaran saya eh teman saya itu dapat giliran wisudah dari jam 2 sampai jam 5 sore jadi masih sempat ketemsu. Tak lama kemudian kereta yang kami tunggu datang tut.....tut....gujes..gejes... kami pun naik. Perjalanan dari stasiun KTM Putra menuju stasiun KTM UKM memakan waktu setengah jam, sampai di stasiun UKM kami ke pangkalan taksi untuk menuju kampus UKM. Wisudah diadakan di Dewan Canselor Tun Abdul Razak (Dewan Dectar), huaa jalanan menuju ke dewan dectar ternyata macet..cet..cet karena acara wisudah. Akhirnya aku whatsapp Farah Atiqa untuk menunggu kami karena kami dalam perjalan menuju kesana dan jalanan macet. Farah siap menunggu kami, akhirnya sekitar 20 menit kami terjebak macet dan sampai di dewan dectar. Ternyata suasana tempat wisudah masih ramai dengan para wisudawan/i dan para keluarganya. Anwar dan Wika akhirnya membeli rangkain bunga untuk Farah di bazar bunga wisudah sekitar dewan dectar.

Wisudah Aurora Idy, maaf ya Au. gak bisa datang ke acara wisudahnya
eh maaf ni ngambil foto dari fb Au. heheh 
e
Setelah siap membeli bunga ternyata Farah menunggu kami di depan gerbang dewan dectar depan mesjid UKM, kami bertiga pun akhirnya jalan menuju kesana sambil menuntun Wika yang kakinya keseleo. Tampak wajah-wajah kemenagan para wisudawan/i saat itu. Aku sempat berujar dalam hati "Insya Allah tak lama lagi aku juga akan memakai toga dan jubah wisudah. Saat ini masih dalam proses dan akan datang saatnya aku juga akan merasakan kebahagian sama seperti yang kalian rasakan saat ini." Saat melihat para wisudawan/i berfoto dengan senyum lebarnya memakai toga dan baju wisudah serta membawa ijazah hasil dari perjuanggan selama belajar di univeritas ada rasa semangat untuk terus berusaha mencapai titik akhir.

Oia... yang saya tangkap dari mata minus saya yang telah di bantu dengan kaca mata, acara wisudah di universitas-universitas Malaysia itu saya katakan sederhana. Sederhana karena pakain yang di gunakan wisudawan/i tidak terlalu megah-megah, mewah-mewah dan make up wajah serta salon rambut juga gak terlalu heboh seperti acara-acara wisudah di Indonesia kebanyakannya.

narsis bareng aku Anwar, wika, farah, aurora, ibu dan abah Farah Atiqa


Setelah puas cari-carian area kampus yang emang luassssssss banget akhirnya kami bertemu, langsung cipika-cipiki karena 2 bulanan kami nggak jumpa, karena Farah habis magang pulang kampung ke Bali. Makin chuby selama di kampung..proses memanjakan diri. Saat itu Farah dengan temannya yang 2 hari setelahnya akan di wisudah juga. Karena beda fakultas jadi hari wisudahnya beda. Kami pun berkenalan satu sama lain dan langsung narsis foto-foto sama yang di wisudah. Puas berfoto-foto kami menuju masjid UKM yang besar dan megah dengan kubah emas yang semakin menyerlah. Adzan berkumandang pertanda waktu maghrib telah datang, akhirnya kami menunaikan sholat maghrib. Setelah sholat kami berkumpul di pendompo samping mesjid, menunggu ibu dan abah Farah. Tak lama kemudian ibu dan abah pun datang menghampiri kami dan kami berkenalan dengan ibu dan abah. Cerita di selingi canda dan tawa seperti sudah kenal lama, hari juga mendung dan gerimis  mulai menghampiri, sebelum Farah, ibu dan abah pamit untuk pulang ke rumah kos-kosan kami foto-foto lagi sebagai kenang-kenangan.



Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

2 Comments

  1. Ayo semangat.

    Muslimah cerdas generasi cerdas

    BalasHapus
  2. aamiin..insya Allah tetap semangat untuk mempersiapkan generasi cerdas ^_^

    BalasHapus