Curhat Ke Allah Dulu


Jika ditanya satu-satu orang yang ada di belahan dunia ini apakah punya masalah?. Pasti jawabanbya punya. Siapapun mereka. Tidak terkecuali orang gila sekalipun. Begitulah hidup. Tidak ada yang tidak punya masalah, pasti ada. Hanya saja masalah itu dalam kapasitas berat atau tidak. Karena jika tidak punya masalah di dunia bisa dipastikan dia sudah tidak berada di dunia, tetapi sudah berada di alam yang berbeda.

Begitulah hidup. Allah selalu memberi sepaket kejutan-kejutan. Allah mendatangkan musibah, masalah, sepaket dengan jawabannya. Bisa jadi bagi kita itu masalah, namun bagi Allah itu tidak masalah bagi kita. Tapi, pelajaran yang bisa diambil hikmahnya setelah kita dapat melewati masalah tersebut. Karena masih sayang Allah kepada kita tidak berupa kesenangan semata. Tetapi, bisa dalam bentuk ujian. Karena Allah mau kita memohon, merengek, merintih, menangis kepada-Nya. Karena Allah suka dengan hamba-Nya yang merintih curhat apa saja kepada-Nya. Dan yakin sebenar-benar yakin bahwa Dia akan menolong kita.

Pada sebuah kisah perjalanan ketika seseorang hendak pulang ke kampung halaman. Dia berangkat dari rumah menuju ke bandara 3 jam sebelum jam penerbangannya. Qodarullah di jalanan macat. Dan saat itu benar-benar macat. Perjalanan yang harusnya di tempuh 2 jam malah hampir 3 jam belum sampai. Hati sudah gelisah. Teman-teman sudah bising bagaimana jika terlambat pesawat. Dia memperbanyak istighfar dan berdoa dalam hatinya bahwa aku yakin ini semua rencana Allah. Aku yakin Allah akan menolongnya dengan jawaban yang indah. Diucapkan dengan sebenar-benar yakin dengan Allah.

Pasrah dan mengambil alternatif untuk pesan ojek online. Akhirnya ojek online datang dan membawa dia sampai bandara. Namun, barang-barang masih dalam mobil. Sampai bandara melihat jam dan langsung lari ke dalam. Tidak ada pengumuman apa-apa. Jika sesuai jadwal pesawat harusnya sudah take off dari beberapa menit lalu. Dengan wajah bingung, tetap mencari informasi. Tiba-tiba seorang bapak menegur
"mau ke Jakarta?"

"Iya, Pak" dengan wajah bingung yang tidak dapat ditutupi.

"Pesawatnya delay 20 menit"

Seketika seluruh badan terasa lemas dan bersyukur. Air mata tidak terbendung.

Terkadang dalam doa kita tidak butuh mendikte Allah. Hanya saja meyakini bahwa Allah ada dan akan mengijabah doa-doa kita.

Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »