Soal Pelangkahan Jangan Dipersulit!

Sumber gambar : kawan imut 


Beberapa perkara dalam kehidupan manusia yang sangat rahasia yaitu tentang kelahiran, jodoh, rezeki Dan kematian. Kita tidak pernah tahu dilahirkan menjadi anak pertama, kedua atau ketiga dan seterusnya. Begitu juga soal rezeki, jodoh dan kematian. 

Ketika kecil kita diasuh bersama hinggalah dewasa. Dewasa tiba, kita masih tetap dalam asuhan yang sama. Tapi, pikiran, dan jalan hidup kita yang mulai berbeda. Kita sama-sama punya visi dan misi hidup masing-masing.  Belajar tidak egois dengan kehendak diri sendiri.  Karena kakak, adik atau abang kita juga mempunyai tujuannya masing-masing.  

Berbicara terbuka kepada sesama keluarga. Kakak beradik duduk bersama. Mengunggukapkan pemikiran-pemikirannya. Ketika sejalan alhamdulillah, jika tidak sejalan tapi masih dalam batasan wajar biarlah kita sebagai pengingat katika lalai dan sebaliknya. 

Begitu pun ketika dalam urusan jodoh. Kakak dan adik juga butuh diskusi dua arah. Saling terbuka. Ketika kakak yang masih sendiri harus dilangkahi adik yang jodohnya sudah digerakkan Allah. Maka satu kata yang harus diucapkan "Alhamdulillah." Karena sekali lagi urusan jodoh itu rahasia Allah. Allah yang menggerakkan dan Allah yang menyatukan. Tidak harus bermuram durja dan menghalangi. 

Dalam masyarakat dikenal istilah "pelangkahan" yaitu sebuah tradisi/adat ketika kakak atau abang harus dilangkahi dalam artian didahului dalam hal pernikahan. Dalam tradisi atau adat pelangkahan biasanya yang hendak menikah harus memberi sesuatu berupa barang atau yang lainnya kepada yang dilangkahi. Sampai sini bearti sudah sampai jodoh si adik. Tidaklah sang kakak atau abang menghalanginya. Apalagi memberatkan pelangkahan. 

Bagi saya pelangkahan itu hanya sebagai hadiah. Hiburan hati untuk yang dilangkahi. Bukan kewajiban. Apalagi untuk diberat-beratkan. Karena syarat sah nikah salah satunya bukan pelangkahan. Bahkan untuk urusan mahar saja tidak boleh memberatkan.  Masak sih soal pelangkahan mau diberatkan. Rasanya tidak fair.  

Jadi, ketika dilangkahi janganlah menyusahkan bakal pengantin.  Karena pelangkahan itu hanya sebagai hadiah. Ketika diberi ya diterima jika ingin meminta ya jangan sampai memberatkan. Apalagi meminta yang memang tidak disanggupi oleh calon pengantin. Jika soal pelangkahan memberatkan calon pengantin sama saja menyusahkan urusan mereka.  

Dan dalam islam juga tidak dikenal istilah pelangkahan.  Jadi untuk urusan begini cukup disederhanakan. Tidak perlu berlebihan apalagi sampai menyusahkan.  😊

Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

10 Comments

  1. Emang hadiah pelangkahan itu yg memberatkan bentuknya kaya gimana? Aku kira selama ini pelangkahan ga ada hadiah apa apa haha. .

    BalasHapus
    Balasan
    1. Biasa yg terjadi di masyarakat ada sajasaja yg aneh2 diminta org yg dilangkahi. Kakak. 😊

      Hapus
  2. Di Bekasi pelangkaj itu yah semampunya aja walau ada yang sampai memberi motor kepada kakaknya, yah kalau dia mampu yah gak masalah. Kadang hanya berupa uang yang sifatnya rahasia internal keluarga :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah seharusnya gitu ,om .Tapi, ada orang2 yg kelewatan minta pelangkahan .Akhirnya nyusahin calon pengantin 😊

      Hapus
  3. Betul, pelangkahan jangan dipersulit, karena yang hendak menikah sendiri pun harus mempersiapkan banyak hal menuju hari H.

    BalasHapus
  4. Jadi, kakak minta apa untuk pelangkahannya hihihihi *kepo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kak dian kepo ni yee .Haha
      Rahasia kak. 😂😂

      Hapus