Ketika Mas Gagah Pergi, Jejak-Jejak Mas Gagah 2 Dan Duka Sedalam Cinta



Pertamakali aku membaca buku Ketika Mas Gagah Pergi (KMGP) saat duduk di bangku SMA kelas 1. Buku yang pernah menjadi rebutan untuk dibaca. Hingga akhirnya harus digilir waktu peminjamannya. Agar pesan dari buku itu kami dapatkan secara merata. Dan buku KMGP juga yang sedikit banyak menemani hijrahku waktu itu. 

Beberapa tahun setelah itu. Takdir mengharuskanku untuk menjemput rezeki ke negeri jiran. Negeri sejuta migran. Allah selalu punya rencana terbaiknya. Di sini dipertemukan dengan orang-orang yang luarbiasa. Luarbiasa ilmunya, luarbiasa baiknya, luarbiasa pengalamannya bahkan ada pula yang luarbiasa bejatnya. Setiap mereka selalu memberi warna cerita yang bisa diambil hikmahnya. 

Bahkan Allah ternyata memberi jalan kepadaku untuk bertemu guru-guru menulis yang membangkitkan lagi semangat menulis. Gairah yang sempat memudar. Di sini aku menimba ilmu menulis secara langsung oleh pakarnya seperti Mas Gol A Gong, Mas Agus M Irkham, Mba Asmanadia, Bunda Pipiet Senja serta masih banyak lagi. Bahkan dimentori menulis oleh Bunda Pipiet Senja. Jika dulu aku melawan takdir mungkin hal ini tidak dapat aku rasakan. 

Setahun lalu Allah ngasih kesempatan buatku untuk satu buku dengan Gurunda Habiburahman El Shirazi, Bunda Helvy Tiana Rosa, Kang Boim Lebon, Ustadz Abrar Rifai Kakak Etika Aisya Avicenna Full, Kakak Norma Keisya Avicenna, Mba Afifa Afrah, Tyas Maulita, Ulka Chandini Pendit Bunda Pipiet Senja dan beberapa penulis yang luarbiasa semangat dan karyanya. Buku dengan judul "Jejak-Jejak Mas Gagah 2" yang kami buat saat itu adalah sebagai bentuk dukungan dan apresiasi dalam pembuatan film Ketika Mas Gagah Pergi. Sebagian hasil dari penjualan akan diberikan untuk produksi film KMGP. Karena film baik harus didukung.  

Dan beberapa hari lagi menuju tanggal 19 oktober. Film Duka Sedalam Cinta akan tayang di bioskop Indonesia. Film ini merupakan film skuel dari Ketika Mas Gagah Pergi. Film  dengan nuansa dakwah baik. Ditambah lagi dengan sosok Gurunda Ustadz Salim A Fillah. Sebuah jalan dakwah melalui media yang begitu apik. Rasanya sayang sekali jika harus melewatkan hari pertama pemutarannya. Ayo ramai-ramai nonton film baik ini mengambil hikmah kebaikan yang ada di dalamnya.  

"Sebab tak ada pelukan yang lebih erat dari doa," katamu pada pertemuan terakhir kita. 
"Maukah kupeluk kau selalu, selamanya dengan cara itu?"

~ Sebuah Pelukan Untuk Selamanya, Helvy Tiana Rosa

NB: Tulisan ini diikutkan dalam program one day one post Blogger Muslimah Indonesia 

#odopokt8 #bloggermuslimahindonesia #onedayonepost 

Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

1 Response to "Ketika Mas Gagah Pergi, Jejak-Jejak Mas Gagah 2 Dan Duka Sedalam Cinta"

  1. Waaah mbaknya keren bisa sebuku dg penulis2 ternama. Salut! Ceritakan lebih detail lagi dong mbak gimana caranya kok bisa sebuku gitu

    BalasHapus