Memory Lane : Pasar Loken Ipoh Perak Malaysia



Memory Lane atau sering disebut Pasar Loken bertempat di Pusat Bandar Ipoh Perak, Malaysia.  Pasar Loken ini ada setiap hari minggu. Sesuai namanya memory lane, sepanjang lorong tersebut dipadati oleh pedagang-pedagang yang menjual barang lawas seperti baju bekas, piring bekas, tv bekas, buku bekas, bahkan ada juga barang-barang antik.



Bagi yang suka koleksi barang-barang antik yang susah didaptkan bisa jadi pasar Loken ini menjadi surga bagi mereka. Dilihat dari para pengunjungnya juga tak kalah antik dari barang dagangan yang dipajang oleh para pedagang.  Sesekali jika bosan dengan suasana mall bisa datang ke sini untuk mencuci mata dan melihat aktivitas, hiruk pikuk di pasar loken.


Pasar Loken ini buka dari jam 7.00 pagi sampai jam 1.00 siang.  Kemarin saya pergi ke sana untuk sekedar cuci mata. Karena tak ada niat untuk membeli barang-barang. Sesekali saya ikut berdesak-desakan dengan aki, nini, engkong di tempat pedagang besi berkarat. Entah apa yang hendak saya lihat di sana. Hingga akhirnya sebuah pertanyaan iseng singgah dibenak saya. Penganut seni aliran apa aku ini? Cuci mata kok lihat besi karat, gelas bekas, baju bekas, gelas sompel yang kononnya usia bend-benda itu sudah satu abad. Lantas aku tersenyum sendiri.  Ternyata hanya penikmat seni datar yang hanya suka dengan perbincangan orang di pasar dengan transaksi tawar menawar.

Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

5 Comments

  1. Sesekali melihat-lihat barang-barang yang dihasilkan oleh perajin tempo dulu, bisa menimbulkan sensasi tersendiri lho, mbak Dewie. Rasanya terbawa suasana masa silam :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bener banget mb. Sensasi gimana gitu heheh

      Hapus
  2. aku seneng ke pasar loak hahaha, kalo di jakarta aku biasanya ke bawah fly over kebayoran lama tuhh..

    BalasHapus
  3. Aku termasuk penikmat seni datar juga lo, Mbak..
    Rasanya lihat barang lawas gitu bikin hati jadi rindu...#eaaa
    Rindu masa kecilku..dll..dsb. Sayangnya di Indonesia tempatnya kadang sembarangan, di pinggir jalan atau sudah terpusat tapi tempat nggak terawat. padahal bisa jadi tempat tujuan wisata lo kayak begini ya..

    BalasHapus