Review Film: Biarkan Kami Bersaudara



Judul : Aisyah (Biarkan Kami Bersaudara)
Sutradara : Herwin Novianto
Skrip: Jujur Prananto
Studio : Film One Present

"Sebaik-baiknya sarjana adalah yang mengabdikan ilmunya untuk masyarakat. Sementara sarjana yang sekedar bekerja itu sarjana kelas dua."

Film ini merupapakan film reliji. Bercerita seorang sarjana pendidikan yang mengajar di pedalaman Nusa Tenggara Timur (NTT). Dengan segala keterbatasan dan perbedaan keyakinan penduduk setempat dengan  pengajar pendatang yang diperankan oleh Aisyah (Laudya Cinthya Bella).

Aisyah (Laudya Cinthya Bella) membawa kita menjelajah perkampungan bernama Dusun Derok, Kabupaten Timor Tengah Utara, yang sangat terpencil.Tujuan Aisyah dari Jawa Barat ke perkampungan itu adalah untuk mengajar anak-anak di desa itu. Yayasan tempat ia mendaftar menugaskannya ke NTT. Meskipun Aisyah sempat ditentang oleh ibunya (Lydia Kandau) karena takut putrinya kesulitan di sana. Namun Aisyah tetap bersikeras berangkat untuk memenuhi pesan ayahnya sebelum meninggal.

Hari-hari pertama di Dusun Derok Aisyah harus menyesuaikan diri dengan keadaan sekitar. Apalagi Dusun ini tidak dialiri listrik bahkan sulit air bersih. Meskipun demikian Aisyah tidak pernah meninggalkan ibadah sholat meskipun tidak jarang harus bertayamum karena kesulitan untuk mendapatkan air. Ibadah puasa saat ramadhan juga tetap dijalankan, walau pun kepala dusun tempat Aisyah tinggal berbeda agama. Tuan rumah begitu ramah melayani Aisyah.

Hari pertama mengajar Aisyah mendapat penolakan keras dari muridnya Lordis Defam (Agung Isa Almasie Benu). Semenjak kejadian di ruang kelas hari itu Lordis Defam tidak pernah datang ke sekolah. Sebenarnya ia takut Aisyah membakar gereja-gereja mereka, seperti yang pernah ia dengar cerita dari pamannya. Tapi akhirnya dengan ketulusan, kelembutan, Aisyah mampu meyakinkan Lordis Defam bahwasannya islam tidak seperti itu.

Dalam film ini begitu terasa keragaman Indonesia. Film yang menyajikan kerukunan umat beragam tanpa ada tendensius menyudutkan satu sama lain. Konflik dalam film ini dapat diselesaikan dengan cinta dan kasih Aisyah. Menunjukan wajah-wajah yang tidak penuh amarah. Laudya Cintya  Bella begitu natural memerankan sosok Aisyah. Pendekatan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya begitu tepat.

#ODOP #bloggermuslimahindonesia

Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

2 Comments

  1. Waaah, Aisyah suka banget film ini, awalnya nonton karena judulnya, he.. ^^
    Tapi pas nonton, di akhir-akhir nangis..

    BalasHapus