Senja mulai tumbang, terbenam ke peraduannya. Camar menari-nari di atas kilauan air yang tenang. Saga merona jingga di cakrawala. Kapal-kapal mulai bergerak menuju dermaga untuk beristirahat dari penatnya seharian.
"Horee... bapak pulang" teriak Zaenal menyambut kepulangan orang tuanya yang seharian melaut. Dengan membawa hasil tangkapan hari itu. Hasil tangkapan bapak sangat banyak. Hingga Zaenal pun senyum lebar hingga ke telinga.
"Bapak hari ini banyak dapat ikan" tutur Zaenal yang membantu menurunkan hasil tangkapan bapaknya dari kapal. Hari semakin gelap. Zaenal dan bapaknya mempercepat pekerjaan mereka.
Sementara ibu Zaenal sudah menunggu di rumah. Menyiapkan menu makan malam untuk mereka sekeluarga. Berbaldi-baldi ikan dibawa dengan kreta sorong. Sampainya di rumah Bapak langsung mandi untuk membersihkan diri dari bau amis ikan yang melekat dibadan.
Seruan-Nya membuat bapak cepet-cepat untuk segera bergegas menuju surau sederhana yang tidak jauh dari rumah. Zaenal dan Bapak sebelum iqomat berkumandang sudah sampai di dalam surau. Perjalanan mengarungi lautan tidak ada apa-apanya bagi bapak, yang paling berat perjalanan menuju surau yang hanya berjarak sekian meter dari rumah. Perjalanan memenuhi panggilan Nya, bukan sekedar menggerakan kaki tetapi harus menggerakan hati dan niat. Apa lagi kehadiran Bapak dinanti-nanti oleh anak-anak di kampung itu.
Zaenal dan Bapak mengisi shof paling depan. Hari itu Pak Sahwal yang menjadi imam. Sholat berlangsung dengan sangat khidmat. Ayat-ayat suci yang dibacakan sang imam menyejukan dan meluruhkan rasa penat seharian. Setelah sholat magrib sepuluhan anak sudah membuat lingkaran kecil untuk memgaji iqro. Mereka menunggu Bapak yang begitu khusuk berdoa. Selesai berdoa sang imam menepuk pundak Bapak "Saya salut melihat Pak Ilham. Saya perhatikan sebelum maghrib sudah harus pulang melaut. Padahal banyak nelayan yang pulang lewat maghrib agar tangkapan mereka banyak." Bapak hanya tersenyum dan berucap lirih "Mereka dan suara kecil mereka yang melantunkan Ayat-ayat Nya yang memanggil saya pulang, Pak" sambil menunjuk anak-anak yang sedang duduk melingkar.
#onedayonepost
#odopchallenge
Keren awie
BalasHapusSukaaaaa
BalasHapusSenja Tumbang, duh kasihan si senja hehe
BalasHapusMerinding kak wiee
BalasHapusCerpennya bagus. Sederhana tapi bermakna dalam :)
BalasHapusBagus ceritanya, pesannya juga.
BalasHapus