Buku Yang Paling Berjasa Bagiku

BY GOOGLE 


Membuka lembaran lama yang hampir terkubur. Lembaran saat Sekolah Dasar (SD). Tentang sebuah buku yang sangat fenomenal. Bukan buku kumpulan cerpen ataupun buku puisi. Kita semua pasti mengetahui buku ini. Saya yakin kita tidak asing lagi dengan nama John M. Echols, seorang ahli bahasa dari Amerika Serikat, dan Hassan Shadily ahli bahasa dari Indonesia . Mereka berdua lah penyusun buku Kamus Bahasa Inggris - Indonesia, terbitan PT. Gramedia, Jakarta.

Buku ini  merupakan buku yang paling berjasa saat saya duduk di bangku SD hingga sekolah tingkat atas. Meskipun isinya belum sempurna tapi kamus Inggris-Indonesia ini yang pertama kali membantu saya berkenalan dengan berbagai kosa kata bahasa Inggris. Meskipun sekarang zaman semakin canggih, kamus elektronik atau online sudah banyak tersedia. Tapi, sampai saat ini masih sering saya buka untuk melihat beberapa kosa kata yang tidak saya ketahui artinya.

Kamus ini terdapat puluhan ribu lema, serta didampingi fonetik (cara membaca) agar para pembaca tahu tulisan dan cara penyebutannya dari berbagai disiplin ilmu. Kamus bahasa lnggris - Indonesia karangan John M. Echols dan Hassan Shadily merupakan buku yang sangat mempengaruhi perkembangan bahasa lnggris di Indonesia.

Buku yang terdiri dari 650 halaman, yang dicetak pertama kali pada tahun 1975. Kamus yang sangat laris saat itu selalu diburu oleh seluruh pelajar, mahasiswa, karyawan dan siapa saja yang butuh kamus. Buku kamus Inggris - Indonesia lah jawabannya. Kamus yang paling lengkap dan paling bagus di Indonesia saat itu. Sehingga mudah ditemukan di mana saja.

Tapi, sayang sekali. Karena saking larisnya buku ini banyak sekali dibajak. Sehingga buku ini sangat mudah didapatkan di penjual buku pinggir jalan dengan harga yang pastinya lebih murah. Dengan kecanggihan teknologi kualitasnya juga terbilang bagus, penjilidan serta bacaannya cukup jelas dan mudah dibaca. Menurut undang-undang ini jelas salah. Cornel University yang punya copyright dan Gramedia jelas marah. Tapi mau bagaimana lagi? Ini Indonesia yang wilayahnya abu-abu. Buku-buku bajakan malah dirayakan sebagai terobosan untuk warga yang ekonominya pas-pasan.

Dalam kata pengantar kamus ini John Echols dan Hassan Shadily menulis:
"An English-Indonesian Dictionary is a comprehensive listing attemps to embody a high percentage of the most common words and phrases in American English...."

Kamus bahasa Inggris dengan gaya Amerikan Inggris. Namun hal ini masih kurang kita sadari. Kalau kita ingat kembali kurikulum kita saat SD hingga SMA serta lanjut ke jenjang kuliah berkiblat pada British English. Tapi, kamus yang kita gunakan dan kita sudah akrab dengan kamus Inggris - Indonesia yang mengacu pada American English.

Kan sama saja antara American English dengan British English. Bedanya cuma sedikit. Yupz! Perbedaannya tidak banyak tapi beda jelas beda. Contohnya saja penulisan CENTRE. Kalau mengukit mazhab American English penulisan yang benar "CENTER" sedangakan pada mazhab British English penulisannya "CENTRE."

Kita sadari ataupun tidak orang Indonesia cara pelafalan bahasa Inggris mempunyai dialek yang sedikit berbeda dengan yang umumnya. Di sekolah digempur dengan British English, sedangkan rujukannya American English. Tapi, kamus Inggris - Indonesia susunan John Echols dan Hasan Shadily sangat berjasa dalam pengayaan kosa kata bahasa Inggris saya.








Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

2 Comments

  1. hehe dilema ya mbak dengan buku buku laris yang dibajak.. disatu sisi iya sih, merugikan si empunya karya.. disatu sisi buku bajakan berjasa ngasih ilmu buat orang-orang dengan ekonomi terbatas.. gimanalah, orang kecil juga pengen pintar kan ya.. disitu butuh peran negara untuk mengatur gimana agar keduanya sama sama enak.. penulis asli tetap dihargai karyanya tapi si miskin bisa baca buku..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mb. Harusnya ada subsidi dari pemerntah untuk penerbitan agar harga buku tidak melambung tinggi. Tapi,,,, ya itu tadi. Hanya sekedar harapan sang rakyat

      Hapus