Bahasa cinta Ayah


Abah,ica, Dedy

"Cinta tidak butuh memimpin, tapi memimpin butuh cinta"

Bicaranya selalu singkat. Sekedar "kerja baik-baik." "Jaga sholat." "Ingat Allah." "Makan teratur." "Jaga kesehatan." Hanya ucapan-ucapan singkat yang sering keluar dari mulutnya. Meskipun sesekali ada nasehat panjang serta gurauan. 

Lain halnya dengan ibu yang selalu menunjukan cintanya den
gan ungkapan yang panjang. Yang kadang kala kita anggap repeten. Tapi, sesungguhnya Itu lah bahasa cinta ibu yang diungkapkan dengan tindakan dan ucapan. Sedangkan ayah di balik tabir ibu. 

Saat berjauhan ayah jarang sekali menghubungi. Selalu ibu yang menghubungi, menanyakan kabar. Tapi, sesungguhnya ayah lah yang menyuruh ibu untuk menanyakan itu semua. Ayah seakan tidak peduli tapi sesungguhnya dia lah yang paling perduli dengan kita. Ketika kita sakit, ayah lah orang pertama yang menecemaskan keadaan kita. 

Saat hendak merantau. Ayah dan ibu yang mengantarkan ke Bandara. Setelah mengecup punggung tangan Ayah, wajah Ayah terlihat datar. Seakan membiarkan saja kepergian kita.  Tapi, lain halnya dengan ibu yang menangisi, bahkan memeluk kita seolah tidak ingin melepaskan pelukannya. 

Berminggu-minggu setelahnya Ayah lah yang paling rajin melihat kamar yang kita tinggalkan. Ayah lah yang sering menyebut makanan kesukaan kita. Ayah pula yang paling ingin tahu kabar dan kegiatan kita.  Ayah lah yang selalu menyebut nama-nama kita.  

Begitulah bahasa cinta Ayah. Seolah membiarkan, tapi sesungguhnya Ayah yang paling peduli. Warna cinta Ayah tidak bisa diartikan dari pandangan mata saja.  Tapi, cinta ayah berupa tindakan yang nyata tapi sering tidak kita sadari.  


#onedayonepost
#hariayah 

Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

6 Comments