Hafalanmu Sudah Sampai Mana?


lukisan karya Althaf dibimbing seniornya

Kali ini aku ingin menuliskan cerita luar biasa seorang Ummi, single parents yang dikarunia seorang putra yang luar biasa. Aku mengenal beliau lewat sebuah komunitas menulis. Meskipun kami belum pernah saling bertatap muka. Tapi, tidak ada salahnya kami bersua, bersilaturahmi lewat suara. 

Dari percakapan kami kemarin melalui telephone beliau bertutur tentang putranya. Putra semata wayangnya yang dari kecil sudah mengalami sakit dibagian otaknya sehingga sakit itu harus dioprasi. Dampak dari oprasi tersebut si anak sebut saja namanya Althaf sebagian otak kanannya rusak dan hampir mengenai syaraf penglihatannya. Althaf juga harus mengkonsumsi obat seumur hidupnya. 

Kini Althaf sudah berusia 12 tahun. Dari fisiknya, Althaf tumbuh secara normal. Tapi, syaraf-syaraf dikepalanya pasca oprasi tidak bisa sempurna. Sering kejang, saat kejang kadang matanya tidak dapat melihat untuk beberapa saat ataupun badannya lumpuh untuk mengelap airmatanya juga tak sanggup. Saat usia Althaf 8 tahun ia sempat dicutikan sekolah. Karena harus beristirahat total dari kegiatan berfikir keras. Selama 8 bulan Althaf cuti sekolah. Selama cuti sekolah sang ummi mengajaknya untuk belajar dengan santai layaknya anak homeschooling. Belajar mengaji, sang ummi yang begitu sabarnya membimbing putranya. Dengan segala keterbatasannya, Althaf selama cuti sekolah dapat menyelesaikan hafalan Alquran nya hampir 2juz. Sungguh luar biasa. Seketika seakan gledek menyambar kesadaranku dan bertanya " masa sehatmu dibuat untuk apa? Hafalanmu sudah sampai mana?." Tiba-tiba sekujur tubuhku dingin dan merinding mendengarkan ummi Althaf bercerita. 

Anak dengan keterbatasannya dalam berfikir selama 8 bulan bisa menuntaskan hafalan hampir 2 juz. Setelah cuti sekolah yang cukup lama Althaf mungkin boring di rumah dan ingin bersekolah lagi. Saat itu sudah menjelang ujian smester sehinga Althaf tidak bisa dimasukan ke kelas 3 SD. Althaf harus mengulang dari kelas 2 SD. alhamdulillah Althaf mau dan senang serta semangat untuk belajar. 

Meskipun masih sering kejang Althaf tetap semangat untuk belajar. Ummi Althaf juga tidak menuntut untuk berprestasi di sekolah. Asal Althaf mau belajar dan ummi bisa memenuhi hak orang tua untuk memberikan pendidikan anak tetap terpenuhi sudah senang. Di akhir pekan ummi Althaf kuliah dan Althaf dikursuskan melukis dan hasil lukisan Althaf cukup bagus dan indah. Kini Altahf sudah kelas 5 SD. Althaf masih terus meminum obat agar tidak terlalu sering kejang. Semoga penyakit Althaf menjadi penggugur dosa ya, nak. Buat ummi Althaf yang kuat nan sabar. Sungguh luar biasa. Hanya insan pilihan yang diuji sedemikan rupa. 

Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

13 Comments

  1. Subhanallah, terimakasih mba Awie. Tulisannya menginspirasi. Terharu 😢

    BalasHapus
  2. Subhanallah..
    Sangat menginspirasi!hafalanmu sampe mana wie?
    :)

    BalasHapus
  3. Sampai Mana?
    Glek!
    Hanya bisa menelan ludah

    Terima kasih atas sharing nya,

    Anak saya juga dulu tidak tahan panas,
    Kalau panas, pasti kejang,
    Selamat satu tahun pagi dan sore harus minum obat kejang...
    Alhamdulillah, hanya 1 tahun saja

    BalasHapus
  4. Sampai Mana?
    Glek!
    Hanya bisa menelan ludah

    Terima kasih atas sharing nya,

    Anak saya juga dulu tidak tahan panas,
    Kalau panas, pasti kejang,
    Selamat satu tahun pagi dan sore harus minum obat kejang...
    Alhamdulillah, hanya 1 tahun saja

    BalasHapus
  5. Hayoo mba dewi sampe mana hafalanya ? Tetap semangat

    BalasHapus
  6. mamak nyentil aku nih ceritanya ahahah

    BalasHapus