Pesan Ibu: Wanita Itu Harus Cerdas!


Abah dan ibu



Suara wanita itu selalu menggelegar ditelinga. Wanita yang kupanggil ibu, selalu mengatakan "wanita bukan sekedar urusan dapur, sumur, kasur." Wanita Itu harus cerdas!. Wanita yang menjadi piatu sejak usia 4 tahun itu hanya lulusan SMP, berangkat dari masa lalu yang sulit. Cita-cita untuk bersekolah tinggi. Tapi apa daya keadaan tidak seindah angan-angan. 

Ketidak berdayaannya dimasa lalu ditumpah ruahkan kepada anak-anaknya. Hidup sederhana tak membuatnya putus asa. Segala upaya dilakukan jika anaknya ingin sekolah tinggi. Nasehat-nasehat serta semangat mengucur deras dari bibirnya. Biarpun tidak bersekolah tinggi anaknya harus sekolah minimal setingkat diatasnya. Hidup itu makin hari makin banyak cobaannya. Siapa yang tidak perduli pendidikan akan tertinggal di belakang dan terus tertinggal. 

Ntah dari mana ibu mengerti tentang dunia homeschooling. Aku sempat tersentak ketia ia menyebutkan homeschooling. Walau ia nya tidak banyak ikut kegiatan layaknya ibu-ibu PKK atau mamah-mamah muda yang kekinian ternyata ia juga update dunia kekinian. Bukan untuk mengikuti dunia itu, tapi lebih mengambil pelajaran untuk menjadi yang terbaik dalam mengasuh anak-anaknya yang sudah dewasa. 

Wanita itu harus cerdas!. Karena anak-anak mu, cucu-cucu ibu berhak lahir dari seorang Wanita yang cerdas. Saat mereka lahir sudah dididik oleh seorang sarjana. Tanpa harus menunggu usia paud  TK dulu untuk bisa dididik dan diajar oleh seorang sarjana.
Belajarlah terus, meski tidak dalam ruangan bersekat dinding, berisi kursi dan meja. Belajarlah diruang terbuka. Di sana banyak akan kau jumpai berbagai macam ilmu. 

Menjadi wanita itu harus cerdas!. Cerdas dalam mengendalikan uang, cerdas manejemen waktu, Cerdas segalanya. Mengendalikan uang, bukan maksud ibu kau harus menimbun-nimbun harta. Tapi, persiapkan tabungan masa depanmu. Tabungan yang akan kau belanjakan untuk harta yang paling berharga di masa depanmu kelak yaitu anak. Pendidikan anakmu kelak, tak sama dengan pendidikan ibu dulu atau pendidikanmu sekarang ini. Pendidikan mereka harus lebih baik dari pendidikanmu. Biaya pendidikan Itu tak murah. Kian hari kian meningkat, Nak. Kau pasti tau itu. Iya benar, Nak. Kelak yang menanggung itu adalah kepala keluarga yang tak lain adalah suamimu. Tapi, suami, istri saling bahu membahu, saling melengkapi kebutuhan rumah tangga itu lebih indah. Kau tau kan? Berapa lama abahmu lumpuh?. Ibu nggak mau panjang lebar menjelsakannya, karena kau pasti sudah tau jawabannya. Tapi, ibu hanya mengingatkan, iya sekedar mengingatkan bukan mengungkit. Saat Abah mu lumpuh, ekonomi keluarga kita lumpuh total. Bak kota mati, jika ibu tidak cepat mencari solusi dan inisiatif untuk cepat bergerak mungkin sudah ntah bagaimana kehidupan keluarga kita. Tabungan uang, perhiasan semua ibu gunakan dengan maksimal. Agar kita ber-4 tak mati kelaparan, saat itu adikmu yang paling kecil belum hadir lagi di keluarga kita. 

Wanita itu harus cerdas!. Istri adalah penyeimbang dalam keluarga. Jangan sampai kau buat suamimu kelak buta mata karena banyaknya tuntutan darimu. Bersikap sederhanalah. Karena kesederhanaan penyeimbang yang paling baik. Ketika kau dititipkan harta berlimpah, Bersikap sederhanalah agar orang yang disekitarmu tidak cemburu padamu. Jika, diberi cobaan dengan harta yang kecil sederhanalah, jangan mengada-adakan apa yang belum sanggup kalian miliki. Pertahankankan jargon hidupmu "ada kekuatan di balik kesederhanaan." Ibu sangat setuju dengan jargon itu. Karena kesederhanaan ada energy yang begitu besar. 

Jangan pernah kau bersungut-sungut, Nak!. Semua apa yang ibu ucapkan juga untuk kebaikanmu. Ada masanya ibu tidak lagi banyak menasehatimu seperti ini. Karena akan ada laki-laki yang berhak akan dirimu daripada orang tua mu ini. Sebelum mengarungi pelayaran rumah tangga, ibu hanya ingin membakali wejangan dan contoh hidup berumah tangga. Di hujung telephone mataku mulai berembun. Ada rasa sesak seakan ada beban yang menghimpit dada. 

#Pesanibu
#onedayonepost 



Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

12 Comments

  1. Masya Allah, sosok ibu memang sangat luar biasa mba.

    Dan saya sepertinya harus belajar dari sosok
    calon ibu cerdas seperti dirimu mba

    belajar banyak hal terutama" mandiri "di negeri orang.

    BalasHapus
  2. Sama-sama belajar Menjadi Wanita Cerdas 😊

    BalasHapus
  3. Sama-sama belajar Menjadi Wanita Cerdas 😊

    BalasHapus
  4. Kak wieee memang wanita tegar luar biasa... Pantas saja, di didik oleh wanita mulia yang bersahaja...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ibu kita adalah sosok yang luar biasa... yang dari tangannya kita didik untuk mnjdi Wanita yg luarbiasa...

      Hapus
  5. hikmah banget ini ke saya ...thanks

    BalasHapus
  6. Makin kangen ibuku mbak dewi. Iya kesederhanaan itu lebih indah dan kekal..

    BalasHapus
  7. karena wanita akan menjadi madrasa untuk anak-anaknya kelak.

    BalasHapus
  8. Maaf Kak, numpang promo. :D

    USIA BELUM TUA TAPI RAMBUT SUDAH MEMUTIH?
    ITU RAMBUT APA BIHUN?

    Baca selengkapnya di http://rambut-mu.blogspot.co.id/2016/10/cara-menghitamkan-rambut.html

    BalasHapus