Pelangi part 6


"Dulu Dello pernah ingin comblangin aku ke temannya. Karena, Dello nggak pernah melihatku punya cowok. Tapi, sayang cara itu nggak ampuh buatku. Dari laki-laki yang ditawarkan ke aku, nggak ada satupun yang dapat menaklukan hatiku. Sampai-sampai malah aku jadi naksir sama pacar Dello. Aku benar-benar ingin sembuh. Masuk kuliah segala kegiatan aku ikuti termasuk acara keagaaman di kampus. Pengajian-pengajian aku datangi, aku juga pendampingan agama dengan murabbiku. Agar penyakit ini tidak menjadi penyakit yang bertahan dalam diriku.Rasanya tersiksa sekali. Bahkan sesama perempuan aku juga harus jaga pandangan, setiap kali bertemu dengan teman-teman pengajian aku harus menghindari namanya cipika-cipiki. Nggak peduli orang mau bilang apa. Karena nggak semuanya harus dijelaskan ke orang-orang di luar sana.

Kuliahku tinggal beberapa semester lagi. Mama dan Papa semakin gencar untuk menjodohkanku. Bahkan murabbiku juga menyuruhku untuk membuat proposal nikah. Tapi, aku selalu memberi alasan ketika ditanya menikah. Karena, bagiku menikah itu bukan suatu yang mudah untuk kulalui. Apalagi dengan kondisi SSA yang aku derita. Mana ada laki-laki yang mau dengan perempuan yang punya kelaianan orientasi sex" Della mengulum senyum getir. Ada butiran jernih yang hampir tumpah dari sudut matanya.

Della menarik nafas panjang. Seakan sesak di dadanya mulai berkurang. Dan Della pun melanjutkan curhatannya.

"Terkadang perasaan benci terhadap diriku sendiri muncul. Sehingga pikiran negatif dengan mudah menghampiri. Tapi, aku berfikir lagi. Ini sebuah anugrah berupa ujian keburukan dari Allah. Aku harus berusaha menyembuhkannya. Karena tidak ada penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Aku harus menemukan jati diriku. Aku bukan kaum LGBT!."



Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

3 Comments