Pelangi part 4



Sudah hampir satu semester  Della tidak menemui Ages. Di semester 4 tugas kuliah serta kegiatan organisasinya membuatnya begitu sibuk. Ditambah lagi sekarang, Della aktif dengan nulis di blog. Setiap hari minimal satu tulisan baru harus ada di blognya. Sedikit banyak aktifitas menulis mengurangi beban pikirannya. Tulisan-tulisannya sering kali mendapat perhatian teman-temannya.

Tak jarang teman-teman Della memintanya untuk melanjutkan cerita yang ia tuliskan di blog. Tapi, mereka tidak ada yang tau bahwa kebanyakannya cerita yang tertulis di dalam blog adalah tentang dirinya tetapi sengaja disamarkan. Hingga ada yang diam-diam menjadi penggemar tulisan Della, di setiap postingan. Dan akhirnya dari tulisan blog, mereka sering komunikasi lewat media sosial. Ternyata pengemarnya itu masih satu kampus, tetapi beda fakultas. Satu organisasi juga. Sejak itu mereka dekat. Hingga perasaan yang pernah terbit terhadap Mei muncul kembali.

Mama dan Papa Della juga serius ingin menjodohkannya dengan anak teman bisnisnya.

Kali ini Della seperti orang kebingungan. Antara perasaan yang sudah hilang, tetapi muncul kembali dengan orang yang berbeda. Dan orang tuanya yang sangat antusias ingin menjodohkannya.

                            ***
Meskipun hari masih siang, awan terlihat gelap, pertanda akan turun hujan. Dari kampus, Della  mengendarai motornya menuju rumah Ages yang berjarak 20 menit dari kampusnya. Sengaja Della tak mengabari Ages terlebih dahulu. Sesampai di depan rumah Ages hujan turun sangat derasnya. Seraya Della berkomat kamit membaca doa "Allahuma soyyiban nafian."

"Assalamualaikum," Della sembari mengetuk pintu rumah Ages yang terlihat sepi.  Sedikit lama Della menunggu di teras rumah Ages. Akhirnya empunya rumah keluar juga.

"Waalaikumsalam. Hai... Del. Maaf lambat buka pintu, tadi lagi di atas. Ayo masuk," sambut Ages.

"Iya, nggak apa kok. Maaf juga nggak ngasih kabar dulu ke kamu kalau mau kemari."

"Untung saja aku ada di rumah. Bagaimana kuliahnya, lancar?"

"Alhamdulillah."

Ages menyiapkan minuman buat Della.

"Nggak usah repot-repot, keluarin saja isi kulkasnya," canda Della. Akhirnya mereka berdua tertawa.

Kebetulan saat itu rumah Ages sedang sepi. Ibu dan Bapak sedang pulang kampung menghadiri hajatan keluarga. Hanya ada adik dan keponakannya yang usianya masih usia 5 tahun.

"Ayo kita ngobrol di taman belakang saja, lebih adem".

Della mengikuti langkah Ages.

"Bagaimana cerita yang haritu. Apa masih mau diterusin?" tanya Ages sambil mempersilakan Della untuk menikmati minuman buatannya tadi.






Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »