Asap kebakaran hutan dan lahan semakin pekat. Tidak hanya di daerah Riau dan Kalimantan saja. Tetapi, daerah-daerah yang berhampiran juga terjadi imbasnya.
Asap seakan reuni di angkasa raya. Tidak sekedar di Indonesia bahkan sampai manca negara, Malaysia dan Singapore kebagian pekatnya.
Sumpah serapah keluar dari mulut-mulut manusia. Apalagi Malaysia - Indonesia, kakak - adik yang tidak pernah akur. Banyak cekcoknya daripada akurnya.
Jika langit dan batas-batas negara bisa di tembok. Akan kami tembok semesta ini sesuai garis-garis perbatasan. Agar asap ini tidak sampai ke sana. Biar kami yang menghirup, bukan tetangga dekat kami.
Tetapi, ini alam semesta. Tuhan yang punya, Tuhan pula yang berkuasa. Ingin diterbangkan kemana asap-asap itu nantinya.
Bencana ini bukan bencana yang diminta, bahkan kami pun enggan menerimanya. Tapi, apa daya semua terjadi dengan sendirinya. Dan bisa jadi ulah manusia.
Keren mba...
BalasHapusKalo dipasang tembok... kira-kira setinggi apa ya mba?
Gak bisa saya bayangkan mb
Weww, rasanya sakral nih maen ke blog nya penulis ulung! ^^
BalasHapus.
.
Arsilogi.id
Terimakasih sudah berkunjung kk
HapusKalo langit bisa dijadikan batas, kebayang gimana pesawat mengangkut penumpang ke luar negeei gimana...
BalasHapusKunjungi juga aoikinawa.blogspot.com
Hahh tembok yg buka ttp haha
HapusKeren mbak
BalasHapusTerimakasih
HapusBagus mbak, suka paragraf terakhirnya👍
BalasHapusTerimakasih kak
HapusWah, tulisannya rapi, runut, renyah. Mantap, mbak.
BalasHapus*Semoga bencana asap segera teratasi ya... Semoga semua warga dimanapun yang terpapar asapnya selalu dilindungi, sehat dan diberi kemudahan serta kesabaran. Allahuma aamiin. 🤲