Gemar Membaca Berawal Dari Kebiasaan Di Rumah

Sumber foto dari pixabay

Banyak para orangtua yang mengeluhkan putra-putrinya tidak minat membaca. Padahal sudah dibelikan buku bacaan. Alasan yang paling sering karena TV, gadget, internet dan sebagainya. Alasan yang paling tepat dan benar yang selalu dipakai.

Jika para orangtua ingin mendapat jawaban yang paling tepat, kenapa anaknya susah sekali untuk membaca bisa lihat dalam lingkungan keluarga. Karena anak itu adalah peniru ulung orangtuanya.
Jika anak dibelikan buku. Disuruh membaca. Namun orangtua masih sibuk dengan gadget dan hal lainnya. Maka begitu juga anaknya. Tidak akan bisa fokus pada buku. Rasanya juga tidak adil, menyuruh anak membaca buku tanpa ditemani orangtuanya.

Saya juga masih yang termasuk malas membaca buku. Ketika saya membandingkan diri saya pada teman-teman yang sebulan bisa melahap 8-13 buku. Ini luarbiasa sekali. Saya hanya bisa menghabiskan buku bacaam sebanyak 4-5 buku. Itu maksimal. 

Minat membaca ini saya dapatkan dari orangtua. Kami bukan keluarga kayak, namun tidak miskin tapi cukup sederhana. Bapak kami hobinya membaca. Selain buku, setiap pagi selalu ada koran baru yang dibelinya. Beruntung sekali pemandangan itu selalu saya dapatkan di rumah. Berangkat dari sanalah hobi itu lahir.

Jadi, hobi membaca itu kebiasa dari ahli keluarga di rumah bukan dari sekolahan. Sekolah faktor pendukung untuk menguatkan minat baca. Tempat berdiskusi bahan bacaan agar lebih kritis.




Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »