Subuh berkumandang sayup-sayup memanggil umat muslim untuk segera bergegas. Aku sudah bersiap memenuhi panggilan Mu. Selesai adzan berkumandang langsung saja Aku mengangkat takbir. Sepuluh menit berlalu dua rakaat beserta rentetan doa telah tertunaikan. Aku periksa lagi tas yang akan kubawa. Mukenah, dompet, permit, passport serta beberapa barang lainnya kupastikan sudah masuk dalam tas.
Suara Irfan Makki mengalun indah dari handphonku. Aku buka pesan masuk. Ternyata dari pakcik taksi yang sudah Aku pesan. Segera Aku memakai kaus kaki dan sepatu. Aku sambar kunci pintu yang Aku letakan di atas kulkas.
"Aku pergi dulu ya. Kalau jam 10 malam Aku belum sampai asrama kunci saja pintunya. Aku tidur di Kuala Lumpur" pamitku pada Elly teman sekamarku.
Aku buka pintu sambil melafalkan doa keluar rumah. Langsung aku bergegas menuruni anak tangga dengan sedikit berlari. Karena tidak ingin membuat pakcik taksi menunggu lama. Meskipun penumpang ibarat raja, tapi penumpang harus punya etika. Sesampainya di dalam taksi pacik taksi menyapaku.
"Assalamualaikum. Nak pigi mana ni Dewi. Awal pagi da keluar asrama" tanya pakcik.
"Nak pergi ke Malaka, Pakcik" jawabku. Sambil melirik jam tangan menunjukan jam 7 pagi. Bus yang akan aku naiki akan bertolak jam 7.20 pagi. Masih ada waktu 20 menit lagi. Pakcik taksi pun memacu taksinya sedikit kencang karena akhir minggu jalanan sedikit lengang.
Jam 7.15 pagi aku sudah sampai terminal. Bus yang aku tumpangi belum terlihat. Para penumpang sudah menunggu. Sebagian ada yang duduk di dekat loket, sebagian lagi ada yang berdiri di dekat platform. Masih ada waktu 5 menit. Aku sempatkan membeli kopi di warung dekat terminal. Maklum, jika belum minum kopi rasanya badan terasa lemas. Mungkin ini yang dinamakan kecanduan.
"Hei... mau kemana pagi-pagi sudah bawa tas segede ini" tegur Laila teman sekerjaanku.
"Biasa jalan-jalan he he" jawabku sambil tersenyum
"Dasar itu kaki ngga ada capeknya" timpalnya.
"Latihan Kalau jadi tamu Allah" jawabku. Butuh kaki yang kuat untuk melakukan thawaf dan sya'ie antara Safa dan Marwa.
Keinginan seluruh umat muslim. Menjadi tamu Allah untuk bisa berdiri di hadapan ka'bah.Tidak terkecuali kaya atau pun miskin. Tapi, ikhtiar menuju kesana terus Aku lakukan. Setiap melakukan perjalanan. Setiap langkah yang aku ayunkan tak terlepas dari ikhtiar untuk menuju tanah suci. Setiap langkah kecil ini selalu teriring doa " Labbaika allahumma labbaik, Laa syariika laka labbaik."Aku meyakini doa yang diulang-ulang akan sampai kepada Nya. Jika Dia berkendak tidak ada yang tidak mungkin. Jika saat ini melirik tabungan tidak cukup tapi matematika Allah tidak ada yang bisa menandinginya. Segala perkiraan Nya melesat jauh dari perkiraan kita.
Semoga langkah kecil ini menjadi latihan untuk menjadi tetamu Nya kelak. Aamiin.
#tantanganvideokliplairfanmakki
#odop
#Challenge
Aamiin... 😇
BalasHapusAamiin
HapusAamin Allahuma amin
BalasHapusAamiin
HapusAmin... Moga warga odop bisa mnjadi tamu mulia-Nya
BalasHapusAllahumma amiinn
BalasHapusAamiin... Aku mau berdoa yang sama juga.
BalasHapus