Cerpen Konstantinopel : Mencari Kos-Kosan


Waktu untuk masuk kampus ODOP sudah tiba. Para peserta yang lolos seleksi panitia mulai sibuk mencari kos-kosan untuk tempat tinggal selama karantina.

Di ujung jalan fiksi terlihat sebuah rumah besar yang cukup bagus. Sepertinya tidak ditempati pemiliknya. Di sebrang jalan ada kios kecil menjual makanan ringan. Rasanya pas sekali jika rumah itu dijadikan kos-kosan selama karantina.

Jihan dan beberapa temannya memberanikan diri bertanya seputar rumah yang mereka lihat.

"Assalamualaikum, maaf mas mau tanya rumah yang depan itu siapa ya pemiliknya?" Jihan bertanya kepada pemilik warung yang berada di depan rumah yang mereka incar untuk tempat kos-kosan selama dua bulan ke depan.

"Waalaykumsalam. Oh... itu rumah keluarga Bu Kia. Ada apa ya mba?" Sang pemilik warung penasaran.

"Gini mas, kami mahasiswa baru di kampus One Day One Post. Jadi, kami ingin mencari kos-kosan" terang Jihan. Reira, Karis, si kembar Lilis mendengarkan.

"Oh iya, Mba. Katanya rumah itu memang ingin disewakan gitu" terang penjaga warung semangat.

"Kalau boleh tahu dimana ya rumah Bu Kia?"

"Mba jalan ke depan. Nanti di sana ada gang puisi. Mba masuk, tanya saja rumah Pak Rahmanto atau Bu Nai. Itu adik-adik Bu Kia" jelas pemilik warung.

Jihan dan teman-temannya bahagia bakal mendapatkan kos-kosan baru.

"Oia mas siapa ya namanya?" Tanya Reira sebelum mereka hendak meninggalkan tempat itu.

"Nama saya Syaifudin, Mba. Panggil saja Syai tapi jangan ditambahi 'yang' nanti jadinya syai... atau panggil saja Udin"

Semuanya tertawa melihat tingkah pemilik warung. Mereka tau itu hanya candaan.

"Sekali lagi terimakasih ya mas, atas infonya. Semoga harganya pas biar kita bisa tetanggaan" ucap duo Lilis.

Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

6 Comments

  1. Wakwaowww kok makin penasaran apa2 aja lagi yang di tulis ka dew🀣🀣🀣

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau rajin minggu depan dilanjut haha

      Masih mikir tantangan dulu

      Hapus
  2. Lagi, lagi, lagi *macam upin

    BalasHapus
  3. Wkwkwkwkwk aku punya sodara kembar tidak identik

    BalasHapus
  4. Ngakak so hard. Sudah membayangkan keseruan kisah selanjutnya. Lanjooot mbak. 😍😍😍

    BalasHapus