Kerja Sambil Kuliah, Why Not?


Pendidikan merupakan hal penting. Selembar ijaza merupakan surat beharga di Indonesian. Dengan berbekal ijazah tinggi kononnya lebih mudah untuk mencari kerja. Dengan persaingan ketat dalam mencari kerja orang-orang meningkatkan kualitas keilmuannya dengan berkuliah. Dengan harapan mendapatkan jenjang atau pekerjaan yang bagus. Apalagi semenjak MEA diberlakukan persaingan semakin alot.

Beberapa universitas Internasional dan di Indonesia sudah membuka jam kuliah secara online. Jadi, bagi para pekerja yang ingin melanjutkan belajar tidak perlu pusing. Kuliah kelas online seperti Universitas Terbuka (UT) lebih flexible dalam urusan waktu belajar. Tidak takut bentrok jam kerja dan kuliah asalkan kita bisa membagi waktu. Meskipun ada beberapa universitas yang membuka kelas reguler untuk para pekerja.

1. Bagaimana Membagi Waktu Kuliah Dan Kerja
Saya pribadi kuliah di Universitas Terbuka dengan jam kuliahnya secara online. Tapi, bagi sebagian orang menganggap kuliah online adalah kuliah yang tidak serius. Bagi yang sudah menjalani kuliah online akan tau bagaimana susah senang belajar dimana pun tanpa ada sekat kelas.

Membagi waktu kuliah dan kerja dalam kuliah online butuh manajemen waktu yang jelas. Setiap harinya harus menyediakan dan menyempatkan waktu untuk membuka tuton dari sang tutor. Kehadiran dalam ruang diskusi sebagai absensi mahasiswa dan memiliki nilai. Sehingga sesibuk apapun kerja harus sempat membuka tuton. Sehari minimal 2 jam untuk mengikuti diskusi online.

2. Waktu Flexibel 
Kuliah online memiliki waktu yang flexibel. Flexibel dalam arti tidak terikat dengan jadwal untuk masuk kelas. Bagi mahasiswa dengan perkuliahan online dimana pun dan kapan pun adalah ruang kelas. Seperti di taman, di kreta, di bus, bahkan di tempat makan adalah kelas asal ada akses internet. Tetapi jangan terlena dengan kata flexibel sehingga mengulur-ngulur waktu belajar.

3. Tentukan Jadwal Matakuliah Setiap Harinya 
Membuat roster matakuliah atau jadwal matakuliah ternyata lebih memudahkan dalam belajar agar tidak stress. Jika mengambil 6 matakuliah, setiap harinya bisa membahas atau mendalami 2 matakuliah, hari berikutnya 2 matakuliah dan seterusnya. Karena pekerja yang menyambi jadi mahasiswa punya banyak tugas yang harus dikerjakan. Tugas pekerjaan, tugas kuliah ataupun tugas yang sifatnya domestik. Jadi, penjadwalan berkala lebih efektif untuk belajar agar tidak memakai sistem borongan.

4. Ruang Tatap Muka
Kuliah online juga punya ruang tatap muka. Biasanya ruang tatap muka akan diadakan di hujung minggu. Jadi, bagi pekerja yang libur kerja pada hari sabtu - minggu bisa ikut ruang tatap muka dengan sang dosen atau tutor.

5. Bekerja Sambil Kuliah Harus Bisa Menyisihkan Gajimu Untuk Biaya Kuliah

Belajar itu butuh biaya. Jika kerja sambil kuliah jangan lupa untuk menejemen pengeluaran dan pemasukan. Jangan lupa menyisihkan gaji dalam kantong khusus biaya pendidikan agar semester baru dimulai tidak ketar ketir mencari biaya kuliah.

6. Kerja Sambil Kuliah Rentan Stres
Belajar dan kuliah yang dijalankan secara bersamaan membuat seseorang rentan stres. Jadi buat "me time" melupakan sejenak aktifitas kuliah dan kerja. Karena otak butuh direfresh agar tetap segar.


“Barangsiapa yang tidak pernah merasakan pahitnya menuntut ilmu, ia akan menanggung perihnya kebodohan sepanjang hidupnya.”[Imam Syafi'i] 

Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

5 Comments

  1. Kereen kak awie memang always kereen

    BalasHapus
  2. Sukses buat keduanya ya, mbak...
    Kerjanya lancar, kuliahnya juga...

    Adik ipar saya juga memilih kuliah di UT karena waktunya yang lebih fleksibel. Sekarang dia bisa kerja juga, kuliah pun jalan... Seru sih kayaknya, asal bisa ngatur waktunya aja...

    Sukses!

    Bang Syaiha

    BalasHapus
  3. Mbak Dewie memang keren. Aku salut sama orang-orang yang bisa memanejemen waktunya dengan baik antara kerja dan kuliah :)

    BalasHapus
  4. yuhuu toss mak.. semangat semoga cepat lulus yooo cepet balik kampung

    BalasHapus