Rondo Royal Goes International

By Google  

Jika pernah ke Malaysia atau pernah kerja atau tinggal di  area Kuala Lumpur pasti tidak asing dengan yang namanya area Chowkit. Tepatnya pasar Chowkit. Yupz... benar sekali pasar Chowkit merupakan pasar tradisional terbesar di Kuala Lumpur. Pasar tradisional Malaysia wajah Indonesia. Hah...? Kok bisa? Bisa dong. Para penghuni pasar Chowkit  atau pedagang yang di pasar Chowkit kebanyakannya dari Indonesia ada dari Padang, Jawa, Medan dan lainnya. Kalau ke Pasar Chowkit jangan heran jika memasuki pasar aroma Indonesia langsung tercium.  

Bumbu atau rempah dapur dari Indonesia juga banyak didapati di sana.  Aneka makanan seperti bakso, sate Padang, sate Madura bahkan makanan atau jajanan tradisional Indonesia cukup banyak dijual di sana.  Saya kalau berjalan ke Kuala Lumpur seringkali singgah ke Pasar Chowkit. Untuk mencari sesuatu atau hanya sekedar memanjakan lidah dengan makanan Indonesia. Tapi, jika berjalan-jalan di Pasar Chowkit atau area Chowkit Jalan Tenku Abdul Rahman (TAR) harap berhati-hati Karena banyak penyeluk saku (pencuri/copet). Saya sendiri pernah kena hipnotis di sana.  Hingga dompet, ATM, dan permit kerja raib. 

Eh, tahu ngga apa itu rondo royal?. Kalau dari katanya dalam bahasa jawa rondo itu artinya janda, sedangkan royal artinya ya royal atau orang yang ngga pelit.  Jadi, rondo royal itu... (silakan berimajinasi selama lima menit dari sekarang tentang rondo royal ). 

Saya pernah sehabis jam kuliah perut terasa lapar sekali. Langsung saja keluar dari kelas menuju tempat pangkalan taksi. Tujuan saya ke pasar Chowkit untuk menikmati sate Madura. Jarak dari tempat saya kuliah ke pasar Chowkit jika berjalan kaki hanya lima belas menit.  Berhubung sudah lapar dan rasa-rasa tidak kuat jalan saya menggunakan taksi dengan ongkos Rm5. 

Sesampainya di warung sate saya langsung memesan sate Madura 15 tusuk.  Tanpa babibu tapi bismillah plus doa makan akhirnya tidak lama-lama satepun licin. Langsung saya bergegas ke pasar Chowkit ingin mencari buah alpokat.  Buah alpokat seperti di Indonesia hanya ada di pasar Chowkit. Tentunya dengan harga yang cukup aw... aw...

Menyusuri pedagang buah ada satu ibu - ibu penjual kue. Dengan gaya khas Indonesia memakai batik khas mbok-mbok di desa.  Saat saya melewatinya terdengar jelas iya mengucapkan "Dek, Rondo royal enak" saya yang sudah melewatinya beberapa langkah langsung berbalik arah menuju dagangan ibu itu.  

"Rondo royal itu apa, bu? " sambil melihat kue yang digelar dalam nampan bambu.  

"Ini jajanan khas Jawa Timur" ibu itu menunjukan rondo royal yang ia maksud. 

"Oh..  kue. Tadi kirain apa saya sampai penasaran" jelasku yang sebelumnya sempat berimajinasi sejenak tentang rondo royal. He he 

"Ia, ini kue khas Jawa Timur. Tape goreng kalau di Jawa namanya rondo royal.

Saya pun langsung membeli dua kue rondo royal. Pas saya gigit rasanya sedikit aneh di lidah. Tapi, setelah gigitan selanjutnya sudah tidak asing lagi dan saya pun menikmatinya. 

Indonesia dengan kekayaannya dari beragam adat istiadat, budaya, bahasa, suku bahkan kulinernya adalah khazanah yang harus di jaga dan dilestarikan. Mungkin kalau di daerah asalnya rondo royal bukan apa-apa dan siapa-siapa.  Tapi, jika sudah go internasional bisa jadi rondo royal akan berubah menjadi primadona. Jika sudah di negara lain menemui makanan khas atau makanan tradisional Indonesia rasanya seperti mendapat harta karun, sebagai pengobat rindu dan semakin cinta tanah air. 

Kalau kita ingin berinovasi. Rondo royal bisa jadi peluang usaha yang bagus. Dengan namanya yang unik akan mengundang penasaran dan itu menjadi peluang pasar yang besar.  Teteup otak bisnis bekerja.  😊






Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

12 Comments

  1. Rondo Royal, keren banget namanya. Dan artinya hahah, ada ada aja.

    BalasHapus
  2. oh, jadi fans rondo royal sekarang? #eh

    BalasHapus
  3. wah lama bgt ga mkn tape goreng. eh baru tahu ada daerah yg namain gituan hihihi

    BalasHapus
  4. Rondo Royal adalah makanan favorit saya sejak kecil.
    Jajanan ini juga sempat dimunculkan Gus Mus dalam cerpennya "Gus Jakfar dan Kyai Tawakal".

    BalasHapus
  5. Mantab kayaknya mba.... buat jajanan kalau lagi di rumah nyuusss

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mba, ngeteh terus gorengannya rondo royal. nyusss

      Hapus
  6. Baca judulnya, saya jadi ingat air terjun di Malang namanya Coban Rondo. Baca isinya, eh, malah jadi laper.... Hehehe

    BalasHapus
  7. Segera hubungi pemadam kelaparan, bang 😂

    BalasHapus