Jadilah Ibnu Battutah!

By Google 


Sejak kecil aku sudah menyukai perjalanan. Menyukai tempat-tempat baru. Menyukai suasana, berbaur dengan orang baru. Semakin dewasa, jiwa petualangku semakin menjadi. Aku semakin memberanikan diri menginjakan kaki ke tempat-tempat yang belun pernah aku kunjungi. Karena aku yakin di sana akan aku temukan apa yang aku inginkan. 

Beberapa waktu lalu ketika cuti bekerja. Aku menonton film Indonesia yang diambil dari buku Asma Nadia "Jilbab Traveler Love Sparks In Korea." Film yang menginsipirasi. Film yang membangkitkan lagi jika mbolangku. Film yang membuat aku melirik buku mimpi yang pernah aku coretkan daftar negara yang ingin aku kunjungi. Tidak ada mimpi yang tak terlaksana jika kita meyakininya. 

Melakukan sebuah rangakaian perjalanan adalah mentadaburi ciptaan Nya. Sesekali kita harus merasa asing dikeramaian agar kita tahu pasti akan ada orang-orang baik yang akan menolong kita tanpa melihat siapa diri kita, masa lalu kita, profesi kita.  

Makanya untuk mewujudkan serta menjalan hobi perjalananku, setiap bulan pasti ada anggaran yang aku sisih kan untuk sebuah perjalanan. Entah itu perjalanan dekat atau dengan jarak yang jauh. Karena dalam perjalanan aku sering menemukan hal-hal baru yang jika Aku berdiam tanpa keinginan sedikit pun untuk mengeluarkan materi yang aku kumpulkan, maka aku hanya sekedar orang yang mengumpul harta tanpa tau menikmati harta itu.  

Bumi Allah begitu luas. Sayang jika kita tidak menjalejahnya. Meskipun menjelajah sendiri aku tidak pernah takut untuk melangkah. Ada Allah sebagai penjamin keselamatan. Ada orang baik yang akan dikirim ketika kesusahan. Yakin dan percaya ketika sedekah menjadi sebuah hobi maka apapun bala yang mendekat akan tertolak. Setiap perjalanan niat dengan ibadah serta sholat safar. Insya Allah segala ketakutan akan menjadi kekuatan. 

Menjelajah dunia jangan pernah tinggalkan identitas kita. Seperti passport atau tanda pengenal lainnya itu wajib. Tapi, tetap gunakan identitas muslim seperti jilbab dan sholat harus tetap tersemat. Di mana kaki berpijak di situ pula kening kita bersujud. Karena kalau kita baca sejarah seorang Ibnu Batutah, seorang petualang muslim yang menjelajah dunia dan sangat disegani oleh dunia.  Sungguh identitasnya yang membuat kita hari ini bangga. Bahwa kita punya seorang petualang tangguh yang disegani oleh seluruh dunia. 

Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

8 Comments