Jangan Biarkan Pemerintah dan Para pengusaha Jadi Kaya Karena Tas Plastik


gambar by google


Beberapa hari lalu tas plastik menjadi tranding topik di Indonesia. Di sejumlah empat di Indonesia sudah menerapkan tas plastik berbayar. Dalam hal ini terjadi pro dan kontra, bagi aku sih wajar setiap kebijakan baru jika menuai pro dan kontra. Si pro dengan argumennya dan si kontra juga dengan argumennya.

Pertama kali aku mengenal tas plastik berbayar sekitar 3 tahun di Malaysia. Di Malaysia sudah menerapkan ini duluan dari pada Indonesia. Dan saat ini juga pemerintah memberlakukan hal yang sama untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup. Karena penyumpang sampah terbesar adalah plastik. Sampah pelastik yang banyak sekali berserakan di kali, sungai serta sekitaran rumah. Jadi, dari program ini pemerintah ingin mewujudkan Indonesia bebas sampah.

Masak Belanja Gak Disediakan Tas Plastik

Pasti banyak ibu-ibu yang ngedumel "masak sih belanja nggak di sediakan plastik. Mau untung gede kurang gede kali ya?" pasti banyak yang berkomantar seperti itu. Meskipun harga tas plastik yang di tawarkan hanya Rp200. Tetapi, bagi yang tidak terbiasa sangat memberatkan, apalagi harus belanja setiap hari. Dengan plastik berbayar kesannya para pengusaha-pengusaha itu hanya untuk memperkaya diri sendiri. Dengan alibi hanya 200 perak, langsung otak akuntasi ku bekerja dengan ligat bak kalkulator. Jika satu plastik di hargai 200 perak di kali dengan jutaan rakyat Indonesia sudah berapa hasilnya.

Kembali ketika aku baru mengenal tas plastik berbayar. Setelah aku baca dengan seksama artikel-artikel yang mengenai mengapa pemerintah Malaysia saat itu harus membuat tas plastik bebayar tujuannya bukan untuk memberatkan kita untuk membeli tas plastik melainkan untuk membiasakan kita membawa tas plastik yang ramah lingkungan. Tas yang bisa dipakai berulang kali sehingga mengurangi sampah atau limbah plastik di lingkungan.

Tetapi, di Malaysia diet plastik ini tidak dilakukan setiap hari. Setiap pusat perbelanjaan menetapkan hari kapan diadakannya diet plastik. Misal di supermarket A hanya hari jumaat saja tidak menyediakan tas plasti, tetapi hari-hari lainnya mereka masih menyediakan tas plastik gratis untuk pelanggannya.


Belanja Memakai Bag Go Green

Gambar By Google

Memulai belanja dengan menggunakan bag go green atau tas plastik kresek  yang kita bawa dari rumah rasanya ribet gimana gitu ya. Rasa ribet itu karena kita nggak terbiasa. Aku sendiri untuk membiasakan iku butuh waktu sebulan hingga akhirnya terbiasa kemana-mana bawa tas kresek atau tas kain yang dilipat-lipat kecil cemplungin dalam tas ransel yang selalu ku bawa.

Jadi, biasakanlah untuk membawa tas yang bisa dipakai berulang kali. Agar kita bisa membantu menghijaukan bumi. Menjadikan bumi lebih sehat.

Sumber Kreatifitas

Gambar By Google


Loh, apa hungunnya tas plastik dan tas go green dengan kreatifitas. Nah, setiap pro dan kontra disebaliknya pasti ada solusi. Aku perhatikan dari berlakunya tas plastik berbayar banyak lahir kreatifitas-kreatifitas yang membawa kebaikan. Contohnya yang punya baju-baju bekas awalnya nggak pernah terpikir untuk membuat tas dari baju bekas. Biasanya baju-baju bekas itu hanya di onggokan di gudang atau di gunakan sebagai kain lap kompor di dapur. Sekarang lahir kreatifitas baru membuat tas belanja dari baju-baju bekas. Dan dari kreatifitas itu memanfaatkan barang bekas untuk hal yang lebih bermanfaat. Dan akhirnya banyak yang menjadikan kreatifitas membuat tas dari baju bekas untuk dijadikan bisnis.
Gambar By Google

Dan membuat bungkus makanan dengan paper bag. Yang di design dengan gambar yang unik dan menarik. Karena kertas merupakan bahan yang mudah hancur dan mudah di daur ulang sehingga dapat menjadi alternatif pembungkus makanan yang lebih ramah lingkungan.

Jangan Buat Pemerintah dan Para pengusaha Jadi Kaya Karena Tas Plastik

Nah yang punya pemikiran seperti yang aku paparkan di atas dari harga plastik 200 perak dikali jutaan orang pasti hasilnya banyak banget ya dari jualan tas plastik. Pasti tambah banyak dong hasil keuntungan pengusaha-pengusaha itu. Dan pemerintah juga pastinya. Jangan biarkan pemerintah jadi kaya karena tas plastik. Jadi, kita harus kampanye keteman-teman, keluarga terdekat untuk mebiasakan membawa tas plastik atau tas yang belanja yang dapat digunakan berulang kali. Agar tidak mengeluarkan uang untuk membeli tas plastik yang berbayar itu. Menjelaskannya buat lah mereka faham kenapa dan mengapa pemerintah memberlakukan peraturan ini. Sehingga mereka mampu memahami maksud dan tujuannya pemerintah diadakannya diet plastik.

Jadikan bumi ini lebih sehat untuk di huni GENERASI kita yang akan datang.

Malaysia, 1 Maret 2016

ODOP # 2

Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

8 Comments

  1. Yah dilema tas plastik...

    Sebenarnya alam rusak persentase terbesarnya bukan krn tas plastik..
    Tp produk2 kebutuhan yg brbahan plastik.. semisal botol kecap,plastik detergen, snack dan lain2.. semua itu plastik yg buaaanyyaak bnget di tong sampah..

    But saya tetep setuju dg pertaturan tsb.. semoga langlah kecil menciptakan langkah besar..


    Keep writing...

    Nice post.

    Mampir juga di blog sy ya.....

    Salam odop.

    BalasHapus
  2. Yah dilema tas plastik...

    Sebenarnya alam rusak persentase terbesarnya bukan krn tas plastik..
    Tp produk2 kebutuhan yg brbahan plastik.. semisal botol kecap,plastik detergen, snack dan lain2.. semua itu plastik yg buaaanyyaak bnget di tong sampah..

    But saya tetep setuju dg pertaturan tsb.. semoga langlah kecil menciptakan langkah besar..


    Keep writing...

    Nice post.

    Mampir juga di blog sy ya.....

    Salam odop.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tetap menghijaukan bumi meski tindakannya msh kecil dan sedikit

      Jgn lupa Tinggalkan alamat blog Ya bang. Trimakasih

      Hapus
  3. Hidup Plastiiiiikk!!! Hehe... 200perak pun awak tak punya, macam mana pulaklah.. Semoga negeri ini lebih baik ke depannya.. aamiin..

    Kak Awie.. keren-keren tulisannya.. ^___^ semoga sukses terus ya kak Awie..

    BalasHapus
  4. Kak Awie, mampir ke blog ku ya... http://www.tetydisini.blogspot.com Terimakasih ya kakak... ^____^

    BalasHapus
  5. Dulu di Melaka juga diterapkan sistem tas plastik berbayar. 20 sen 1 plastik.
    Tapi sejak 1 Jan 2016 sudah tidak disediakan lagi tas plastik di setiap market.
    Jadi sekarang sudah terbiasa bawa bag go green kemana-mana 😄.
    Apa di tempat mbak Dewi masih ada tas plastik berbayar yg 20 sen itu ?

    Salam ODOP.
    Mampir ke blogku jg ya 😊

    BalasHapus
  6. Ipoh masih ada,Mba. Tapi, Ada hari2 Tertentu nggak setiap hari.

    Silakan Tinggalkan alamat blog nya Ya Mba. Trimksh sdh mampir 😊

    BalasHapus