Bismillahirahmanirahim...
”Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan pengharapan, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Muttafaqun ‘Alaih)
Sudah dari dua bulan lalu kita banyak berdoa untuk bisa sampai pada bulan ramadhan. Sungguh bulan yang penuh dinanti, bulan spesial, bulan penuh rahmat dan bulan kebaikan-kebaikan. Allah SWT memberikan bulan yang penuh maghfirah kepada umat islam. Tapi, apakah kita sebagai umat islam menggunakan sebaik-sebaiknya? Atau hanya sekadar merayakan dengan hal yang sia-sia. Atau hanya menganggap sebagai ritual tahunan semata?.
Di bulan Ramadhan ini Allah SWT memerintahkan untuk berkewajiban berpuasa seperti yang tertulis pada Al Quran Surah Albaqarah : 183.
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas umat sebelum kamu agar kamu bertaqwa.”
Dalam bulan Ramadhan yang penuh berkah, puasa sebagai perintah wajib bagi umat muslim di seluruh dunia. Maka puasa yang aku jalankan akan aku laksanakan layaknya puasa perpisahan. Puasa terakhir kali. Tidak sekedar puasa menahan lapar dan dahaga. Melainkan puasa segala hal-hal yang menyebabkan dosa.
Di sepuluh malam terakhir ramadhan Allah SWT memberikan hari-hari yang begitu agung. Penuh pengampunan dan ganjaran seribu kali lipat setiap amalan yang kita pebuat. Allah SWT menyiapkan malam lailatul qadar. Malah seribu bulan. Setiap hamba pasti ingin mendapatkan malam lailatul qadar. Tilawah ditingkatkan, sedekah diperbanya, dzikir tidak pernah putus dan sholat malam lebih panjang dari biasanya.
Tapi usia manusia tidak ada siapa yang tahu. Hari ini masih sehat walafiat, semenit atau sedetik kemudian sudah almarhum. Sungguh misteri tentang hidup dan mati. Hanya Allah SWT yang paling tahu tentang ajal setiap manusia. Jika Izrail memberi tahu bahwa ini Ramadhan terakhirku. Sungguh tidak akan aku sia-siakan setiap detik, menit yang berlalu. Mengerjakan segala ibadah dengan sungguh-sungguh. Dengan niat yang lurus dan penuh keikhlasan. Bahwa waktuku tidak akan lama lagi. Tidak sedikit pun untuk lalai dari hal yang bermanfaat.
Jika ini Ramadhan terakhirku. Maka aku lebih banyak mencurigai diri sendiri. Apakah hati benar-benar sudah bersih dari rasa iri dan dengki. Apakah ibadah wajib dan sunah dilakukan sepenuh hati? Apakah setiap pekerjaan yang dilakukan sudah dengan niat yang benar. Apakah hubungan dengan sesama manusia sudah baik dan tidak saling menyakiti?. Apakah hubungan dengan Allah SWT sudah begitu mesra dan tidak hanya sekeda ritual?.
Dengan banyak mencurigai diri sendiri maka hal-hal yang tidak bermanfaat sangat mudah dihindari. Tidak sibuk mencari-cari kekurangan orang lain. Setiap perkataan yang terlontar akan tertata dengan perkataan yang baik pula. Tingkah laku penuh sopan santun. Bibir selalu basah dengan kalimah dzikir. Detak jatung diiringi kalimah tasbih. Tidak ingin detik-detik yang berlalu tanpa ada kebaikan di dalamnya.
“Celakalah! Celakalah orang yang bertemu dengan bulan Ramadhan, namun dosanya masih belum diampuni oleh Allah!” (HR. Ath-Thabarani)
Jika ini Ramadhan terakhirku. Tidak akan aku sia-siakan kesempatan emas yang diberikan kepadaku. Aku tidak ingin menjadi orang yang celaka dan merugi ketika Ramadhan berlalu aku hanya mendapatkan lapar dan dahaga. Namun amalanku tidak ada yang bertambah. Dosa-dosaku masih menggunung tinggi. Segala yang kulakukan sia-sia tidak berbuah pahala. Sungguh ini rugi yang teramat menyakitkan ketika usia tidak dapat ditambah. MenghadapNya hanya sekedar membawa tumpukan dosa.
Postingan ini diikutkan dalam postingan tematik Blogger Muslimah Indonesia
#PostinganTematik #PosTemRamadhan #BloggermuslimahIndonesia
Saya baru tahu hadist yang ini mba “Celakalah! Celakalah orang yang bertemu dengan bulan Ramadhan, namun dosanya masih belum diampuni oleh Allah!” (HR. Ath-Thabarani). Langsung jlep di hati. Semoga kita trmasuk orang yg dosanya udh diampuni olehNya ya 🙏
BalasHapusSemoga kita jadi insan yang lebih baik dan berbenah diri meski ini bukan ramadhan terakhir ^^
BalasHapusAamiiin...selamat menjalankan inibad puasa ramadhan ya Mba? Mohon maaf lahir dan batin.
BalasHapusNoted banget ini : Dengan banyak mencurigai diri sendiri maka hal-hal yang tidak bermanfaat sangat mudah dihindari. :')
BalasHapussemoga kita termasuk org2 yang segera bertaubat saat berbuat salah ya. aamiin..
BalasHapusDi sinilah perlunya muhasabah agar kecurigaan terhadap diri selalu terasah ya Mba. Terima kasih sudah berbagi.
BalasHapusIya, harusnya lebih mencurigai diri sendiri agar kita lebih baik lagi. Tapi kebanyakan kita masih sibuk dengan orang lain, bahkan di bulan Ramadhan.
BalasHapusYa Rabb jadikanlah kami hamba yang senantiasa istiqomah dan bermujahadah dalam menjalankan ketaatan pada-Mu.
BalasHapusSemua hal hal kurang baik dan tidak baik semoga segera hilang dari diri Mbak Dewi ya, biar gak dicurigai terus tuh
BalasHapusHehehe...
semoga dosa kita diampuni ya mbak...
BalasHapusKebanyakan dari kita selalu merasa paling benar, jarang yang muhasabah dan nunjuk diri sendiri, seharusnya seperti yang Mbak lakukan ya, yaitu mencurigai diri sendiri, karena kita hanyalah hamba yang lemah dan lalai. Makasih ingatannya😊
BalasHapusBaca tulisan ini jadi instrospeksi diri. yaa mencurigai diri sendiri dan berhati-hati beristighfar mudah-mudahan jadi ramadhan yang bermakna.. aamiin
BalasHapusMudah-mudahan ini bukan Ramadhan terakhir kita ya Mba...dan semga ramadhan tahun ini lebih baik dr pd tahun-tahun sebelumnya :)
BalasHapusSemoga kita bisa menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi di Ramadhan kali ini ya mbak, :)
BalasHapusAamin, mohon maaf lahir batin ya mbaakk. Baru kemarin sehari sebelum ramadhan saya liqo dan mendapatkan hadist di atas dari murobbi. masya allah
BalasHapusTepat! Mencurigai diri sendiri membuat kita waspada ya, Mbak. Lebih baik sibuk dengan amalan daripada iri dengki. Moga Ramadan kita kali ini penuh berkah, aamiin
BalasHapusMasyaAllah mba bener banget coba refleksi diri ya huhu
BalasHapusSama mbak. Jika ini Ramadhan terakhirku, aku pun tak ingin celaka seperti yang didoakan jibril dan diaamiinkan Rasul dalam hadis tsb. Semoga ya mbak kita bisa mendapatkan ampunan Allaah di bulan yang penuh cahaya ini.
BalasHapus