Hidup Itu Pilihan Mati Itu Pasti



Bismillahirahmanirahim

Subahanallah, segala puji bagi Allah yang telah menciptakan.

Ketika mendengar atau membaca kata“Jenazah” yang terlintas adalah kematian. Dalam kehidupan kematian itu adalah sesuatu yang pasti dan yang paling dekat dengan kita. Di dunia ini tidak ada yang dapat menyangkal tentang kematian, tidak ada yang dapat membuat dirinya kekal hidup di dunia. Semua yang yang bernyawa pasti akan mengalami mati baik itu manusia, tumbuhan ataupun hewan. Semua itu adalah kuasa Allah yang pasti, walaupun kapan waktunya kematian itu menghampiri tidak ada yang tahu.

Hidup itu pilihan dan kematian adalah pasti. Bagi setiap manusia yang ada di bumi dapat mengarahkan dirinya, jika kematian menghampiri maka ia mahu mati dalam keadaan seperti apa. Dalam artian mahu mati dalam keadaan kebaikan atau keburukan. Semua itu adalah pilihan yang dapat kita pilih sendiri. Nyawa kita adalah harta yang di pinjamkan oleh Allah kepada kita. Harta itu sewaktu-waktu dapat di ambil oleh pemiliknya.

Kematian juga adalah “kenyamanan” bagi orang yang beriman. Kematian adalah cita-cita yang di rindukan oleh para pejuang di jalan Allah yaitu mati syahid.

” Dialah ALLAH yang menghidupkan dan yang mematiakan, dan kepadaNyalah kamu akan di kembalikan untuk menerima balasan. (Qs Yunus:56)”

Usia adalah nikmat yang akan di tanya oleh Allah SWT. Semakin bertamabah usia kita, berati semakin banyak pertanyaan yang perlu di jawab di hadapan Nya. Jika, sudah sampai masa kita, nyawa yang melekat di raga akan di ambil oleh Nya. Karena kita tahu itu semata-mata adalah milik Nya. Kita sering berhadapan dengan kematian atau mendengar berita kematian keluarga, sahabat atau orang-orang yang baru kita kenal.

Sering mendengar apabila telah tiba ajal seseorang maka “tamalah riwayat si mati”. Tapi, sebenarnya tidak. Karena setiap amalan kita baik buruk akan di perhitungkan. Semuanya tak ada yang luput dari hisab Allah SWT. Jika amalan kita baik maka baiklah tempat tinggal kita kelak (syurga), jika amalan kita buruk maka buruk pula tempat tinggal kita kelak (neraka).

Daripada Abu Hurairah Rhadiallahu’anhu berkata Rasulullah SAW bersabda “Jika anak Adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara,sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang berdoa kepadanya.” (HR Muslim)

Kita hidup di dunia ini adalah sebagai tetamu. Apabila sebagai tetamu bearti kita menumpang di bumi Allah. Sebagai tetamu maka kita harus hormat kepada pemilik rumah. Menjaga prilaku, melaksanakan yang di perintahkannya dan tidak berbuat yang di larangnya.



Setiap hari adalah perjalanan menuju kematian.

Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

9 Comments

  1. Aku juga sering keingat tentang kematian.

    Mau bagaimanapun itu adalah kepastian.

    Semoga kelak kita khusnul khotimah. Aamiin. :')

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. bener..kematian selalu mengajarkan banyak hal..terimakasih diingatkan

    BalasHapus
  4. bener..kematian selalu mengajarkan banyak hal..terimakasih diingatkan

    BalasHapus
  5. Iyaa kematian adalah yang paling dekat dengan kita. Semoga Allah selalu melindungi kita ya mbak :)

    BalasHapus