Biografi Sakifah Ismail



Lahir di Gunungkidul, pada akhir September menjelang awal 90’an. Gunungkidul adalah tempat asal sang ibu. Sakifah tumbuh menjadi anak gunung sampai usai sekolah TK ABA 1 Playen. Masuk usia SD, Ibu mengajaknya menyusul sang ayah yang bekerja di ibukota.

Jadilah kehidupan kota metropolitan yang baru menggeliat di pertengahan tahun 90 itu menjadi tempatnya belajar. Bahasa Lo-gue, akrab dengan amang penjual jajanan, sampai bermain hingga larut melam menjadi keseharian yang seolah tak bisa dihentikan.


Setahun hidup di Jakarta, sang ayah memboyong keluarga kecilnya ke kota santri, daerah tempatnya dilahirkan. Sakifah harus adaptasi lagi di tempat baru. Menjauhi hedonisme, hiruk pikuk dan polusi di kota, tinggal di desa terpencil yang jauh dari keramaian dan fasilitas umum. Beruntung, disini ada banyak orang baik yang mendidiknya tumbuh menjadi anak yang mandiri dan tidak lagi manja.
Di kota santri inilah, Sakifah menuntaskan pendidikan sampai sekolah menengah atas.

Lulus SMA, keinginan untuk menuntut ilmu tak surut. Takdir membawanya kuliah di STEI Hamfara Yogyakarta, merintis cita-cita memahami dan menyebarluaskan pemahaman tentang Ekonomi Islam di seluruh penjuru dunia. Alhamdulillah, disini bisa lulus tepat waktu meski IPK hanya berjarak selemparan koma untuk disebut cumlaude.

Lulus kuliah, waktu belum mengizinkannya lulus dari status jomlo. Pengalaman mengajar SDIT dan menjadi guru kelas menantinya. Sampai hampir tiga tahun kemudian, takdir mengizinkan kembali menikmati bangku kuliah magister Keuangan dan Perbankan Syariah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

 Saat kuliah inilah Sakifah berkenalan dengan komunitas ODOP dan menuruti nalurinya untuk lebih tekun menulis. Dua tahun kemudian, tepatnya 2017 kemarin lulus dengan status magister.
Setelahnya hingga saat ini, Sakifah aktif megajar di SMA Muhammadiyah 3 Jakarta Selatan.

Doakan dia selalu dikuatkan dalam kesabaran dan keinginan untuk terus menulis, sehingga perjalanan hidup mengajaknya bertualang ke tempat baru dan mengakhiri status jomlo dengan seorang yang Allah ridhai dunia akhiratnya.

Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »