Kontemplasi Nikmat


”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)

Ketika badan terbaring dengan suhu badan yang cukup tinggi. Rasa mual, mata panas, kepala pusing, mulut terasa pahit. Rasanya ngga enak sekali. Dan teringat sebuah hadits soal kenikmatan yang selalu lalai.

Melihat kegitan beberapa bulan terakhir. Rasanya memang sudah menzolimi diri sindiri. Siang dihabiskan kegiatan luar. Tengah malam hingga pagi dibuat begadang untuk bekerja. Sungguh hidup yang tidak wajar. Padahal Allah sudah membuat malam untuk istirahat dan siang untuk bekerja dan beraktivitas.

Jika melihat beberapa bulan belakangan lagi. Makanan yang masuk dalam mulut dan pastinya akan mengalir dalam tubuh tidak terlalu diperhatikan. Asal mahu saja mulut menerima, begitu juga lah ditelan. Tidak butuh mikir. Asal selera beli, makan, kenyang. Padahal sumber penyakit salah satunya dari makanan yang masuk dalam mulut.

Beberapa hari sakit. Rasanya teguran. Menjadi kontemplasi diri. Mengevaluasi dari kegiatan-kegiatan. Harus memangkas kegiatan yang tidak jadi prioritas. Beberapa bulan ini telah mengbaikan nikmat sehat.

Semoga sakit ini juga bagian dari penggugur dosa yang telah diperbuat. Menghargai nikmat sehat. Dan lebih selectiv memilih makanan. Karena memasukkan sembarangan makanan termasuk menzolimi diri sendiri.

Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »