Aan Mansyur Mempopulerkan Bacaan Puisi Kepada Generasi Muda



Pada acara perhimpunan 1000 penulis (6/5) di Dewan Tun Razak 1, Putra world trade centre (PWTC) menghadirkan panel dari Singapore, Thailand dan Indonesia yang mengusung tema 'Penulis Merentasi Sempadan dan Generasi.' Dari Indonesia di sesi pertama menghadirkan M. Aan Mansyur. Penulis asal Makassar. Penulis buku kumpulan puisi tidak ada New York hari ini memaparkan perjalanan menulisnya. 

Hingga saat ini Aan Mansyur sudah 19 tahun menggeluti dunia penulisan dan literasi. Aan Mansyur yang saat itu masih kuliah di jurusan sastra Inggris di salah satu universitas negeri di Indonesia, tapi begitu menggilai menulis puisi berbahasa Indonesia.  Saat dia menulis puisi di Indonesia puisi kurang diminati terutamanya di kalangan anak muda. Puisi dianggap bacaan orang-orang tua, tidak modis dan dianggap kuno.  Bahkan di toko-toko buku untuk mencari buku kumpulan puisi sangat susah. Akhirnya Aan Mansyur memberanikan diri untuk menerbitkan puisi-puisi yang dia tulis. 

Hingga akhirnya banyak yang mengapresiasi gaya berpuisi Aan Mansyur berhasil keluar dari gaya-gaya berpuisi seniman kebanyakannya. Aan Mansyur terus menulis dan mendeklamasikan puisi dengan cara berkolaborasi dengan pagelaran-pagelaran seni lainnya. Seperti musikalisasi puisi, perfilman, pementasan drama dengan menyelipkan puisi-puisi dalam dialognya serta berkolaborasi dengan band-band cafe sehingga membangkitkan lagi bacaan puisi kepada generasi muda dengan cita rasa yang berbeda. 

Hingga akhirnya puisi Aan Mansyur  dipakai dalam film Ada Apa Dengan Cinta 2. Dari sana semakin booming dan populer lagi puisi dikalangan anak muda. Buku-buku puisi Aan Mansyur terutamanya buku kumpulan puisi 'Tidak Ada New York Hari Ini' dapat menembus penjualan hingga 100.000 eksemplar. Kebanyakan yang membeli buku-buku itu dari kalangan anak muda yang sebelumnya kurang mengenal atau menyukai puisi. Bahkan bisa jadi buku kumpulan puisi Aan Mansyur adalah buku puisi yang mereka miliki. Mempopulerkan puisi dengan cara mengkolaborasikan puisi dengan kesenian lainnya lebih diterima dengan mudah dikalangan generasi muda saat ini. 

Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

5 Comments

  1. Duh, aku juga ga kenal puisi nih... Cari ahhh...

    BalasHapus
  2. Puisiiiiiiiiiiii, love it!!! 🌧🍊😍🌧🍊😍🌧🍊😍🌧🍊😍🌧🍊😍

    BalasHapus
  3. Pengen ketemu Kang Aan Mansyur 😍😍

    BalasHapus