Cintaku Sayang Cintaku Malang


Kami sekeluarga menggu kelahirannya dengan penuh debaran harap-harap cemas. Karena sudah seharian ini ia mondar mandir tak karuan. Ruang tengah, dapur sesekali keluar rumah naik turun tangga. Tempat lahiran sang anak sudah pun kami siapkan dengan baik.  

Setelah adzan maghrib waktu itu ia pun melahirkan bayi yang lucu. Bahkan kembar. Bayi putih, lucu dan menggemaskan. Meskipun aku sendiri rada geli ketika melihat bayinya. Tapi aku suka karena mereka begitu lucu.  

Beberapa jam Setelah melahirkan sang bayi menyusu pada induknya. Maha kuasa dan perkasa serta penuh kasih sayang. Tidak dengan manusia saja diberikan rasa kasih sayang dan cinta Nya. Bahkan kepada hewan juga diberikan rasa kasih sayang. Sang induk dengan penuh perhatian menyusui dua bayi yang baru dilahirkannya. Bahkan ketika aku Amati, seakan ia takut kalau bayinya akan aku culik. Dengan mata penuh pengawasan ia mendekap anak-anaknya yang sedang meminum ASI (Air Susu Induk). 

Beberapa hari kemudian dua bayi yang putih, lucu sudah bisa jalan. Sungguh membuatku gamas. Mereka mengitari rumah seakan ingin mengenal seluk beluk dalam rumah. Akhirnya aku ambil benang wol warna merah dan hijau. Lantas mengalungkan benang tersebut ke leher keduanya. Benang warna merah aku kalungkan ke leher Nada sedangkan benang berwarna hijau aku kalungkan ke lever Cinta. 

Nada berbulu putih dan lebat, hidung mungil, berekor pendek dan sedikit kalem. Sedangkan cinta berbulu putih, lebat,  hidung mungil ada warna hitam sedikit bawaan lahir, ekor lebih panjang dari Nada serta lebih aktif karena suka manjat lemari dan selalu bingung ketika hendak turun. 

Saat itu usia mereka berdua sebulan lebih. Induknya juga sudah entah minggat kemana meskipun sesekali pulang. Nada yang sedikit kalem dari Cinta terlihat lemah tidak seperti biasanya. Aku pikir Nada pasti sakit. Akhirnya aku belikan obat di warung bawah dan aku minumkan. Sehari kemudian Nada terlihat lincah kembali, sudah mau makan lagi, sudah mau nempel-nempel di kakiku lagi. Setelah sembuh aku biarkan saja Nada dan Cinta tidak mandi dalam Beberapa hari Karena aku pikir Nada baru sembuh jika dimandikan nanti akan menggigil kedinginan. Setelah benar-benar terlihat lincah aku berniat untuk memandikannya setelah aku pulang kerja malam. Aku lihat rumah kardus mereka. Cinta sudah terjaga Sedangkan Nada masih tertidur pulas. Saat aku bangunkan karena hendak memandikan mereka ternyata Nada bukan tidur lagi tapi ia sudah kembali kepada Nya. 

Sedih rasanya. Ketika Nada sudah tidak ada. Bahkan Cinta juga terlihat tak bersemangat. Tidak ada lagi teman bermainnya. Semenjak saat itu Cinta sendiri. Bulan berganti Cinta sudah tumbuh dewasa ia pun tidak betah di rumah  Sesekali pulang untuk sekedar absen bahwasannya ia masih hidup atau minta makan sembari mengelus-ngelus kakiku dengan ekornya. Ia mengeong manja sambil memelas agar aku menggendongnya. Aku letakan ia dibahu ia pun diam dan sesekali menggoyangkan kupingnya menjahiliku. 

Sudah lama Cinta sudah tidak pulang. Tepatnya sudah tiga minggu. Kemarin saat aku hendak pergi kerja kutemukan cinta tertidur di bawah tangga lantai dasar. Ternyata Cinta sudah tidak bernyawa dan ada bekas luka di badannya. Bahkan bulu putihnya sudah terlihat kusam. RIP untuk Cinta. 😭

Bagikan

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

1 Response to "Cintaku Sayang Cintaku Malang "